Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Membaik pada Semester I 2016

Kompas.com - 30/11/2016, 19:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada semester I 2016 membaik.

Hal ini didukung oleh kuatnya permodalan dan meningkatnya likuiditas perbankan serta membaiknya kinerja pasar keuangan.

Dinamika perekonomian global dan domestik di tahun 2016 memberi pengaruh cukup signifikan terhadap kondisi sistem keuangan Indonesia.

Perlambatan ekonomi China dan berlanjutnya pelemahan harga komoditas yang disertai sentimen pasar terkait kenaikan Fed Fund Rate telah memberikan tekanan pada sistem keuangan dan perekonomian Indonesia.

"Namun demikian upaya berkelanjutan yang telah dilakukan untuk meningkatkan ketahanan sektor keuangan mampu menjaga sistem keuangan Indonesia tetap berada dalam kondisi yang stabil," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2016).

Mirza menyatakan, meski terjadi perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) serta peningkatan risiko kredit, namun ketahanan industri perbankan masih mampu menyerap potensi risiko yang timbul, khususnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.

Industri keuangan non-bank pun masih menunjukkan resiliensi yang cukup baik, meskipun dengan risiko yang cenderung meningkat.

Sebagai respons terhadap hasil asesmen stabilitas sistem keuangan dan juga kondisi makroekonomi Indonesia, imbuh Mirza, BI memformulasikan kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang terintegrasi, untuk mewujudkan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

Beberapa kebijakan makroprudensial yang ditempuh di tahun 2016 antara lain pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) yang berdampak dalam mendorong peningkatan penyaluran kredit properti.

Selain itu, kebijakan Loan to Funding Ratio (LFR) yang dikaitkan dengan Giro Wajib Minimum (GWM) telah memperluas ruang penyaluran kredit dan mulai mendorong bank meningkatkan penerbitan surat-surat berharga.

Selanjutnya, upaya penguatan koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait semakin diperkuat dengan telah ditetapkannya Undang-Undang No. 9 tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan.

Penguatan koordinasi ini diimplementasikan dalam forum koordinasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sebagai upaya menjaga stabilitas sistem Keuangan secara nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com