Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan untuk Memperluas Gaya Hidup Hemat Air

Kompas.com - 01/12/2016, 18:16 WIB


KOMPAS.com - Kalangan pelaku industri dan masyarakat sama-sama mempunyai harapan untuk memperluas gaya hidup hemat air  agar ketersediaan air bersih tetap terus terjaga. Pesan ini mengemuka saat Lotte Foundation bekerja sama dengan Rumah Zakat (RZ) meluncurkan program pembangunan sarana air bersih atau water well, kemarin.

Ihwal air bersih yang masuk dalam program pelayanan sanitasi bagi masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) dalam catatannya pada laman www.pu.go.id menunjukkan bahwa pada 2019 target tersebut baru terpenuhi 100 persen. Dana yang diperlukan mencapai Rp 380 triliun. Program yang digelar adalah Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).

Pada perwujudannya, setiap kabupaten/kota harus menyusun SSK. Kini dari 520 kabupaten/kota, yang sudah punya SSK baru  349  kabupaten/kota.  Saat ini baru ada 224 kabupaten/kota yang sudah mendeklarasikan peduli sanitasi. Pemerintah kabupaten/kota itu akan mengalokasikan dananya sebesar 2 persen dari anggaran.

Sementara itu, pada program kali ini, Lotte Foundation dan RZ membangun lima sarana air bersih pada lima lokasi yang berbeda, yaitu Gandaria, Taman Surya, Kuningan City, Kelapa Gading, dan Pakuwon Surabaya. Dalam kesempatan yang sama, Lotte Foundation juga menggelar pelayanan kesehatan gratis  yang diikuti oleh 200 penerima manfaat. Tidak hanya itu, penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh tim Medis RZ digelar pada kesempatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com