Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Dana Asing Keluar, Pemerintah Harus Terbitkan "Global Bond" yang Menarik

Kompas.com - 01/12/2016, 19:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dipandang perlu mencari alternatif dalam menjaga ketersediaan dollar AS di dalam negeri.

Hal ini ditujukan agar stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga, khususnya menjelang kenaikan suku bunga Fed Fund Rate yang diprediksi terjadi pada akhir tahun ini.

Kepala ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengungkapkan, salah satu alternatif guna menangkal aliran dana asing keluar dari Indonesia adalah pemerintah sebaiknya menerbitkan lebih banyak global bond alias surat utang global.

Tujuannya adalah agar semakin banyak investor yang tertarik menanamkan dananya di Indonesia.

"Pemerintah harus mau mengeluarkan global bond lebih banyak, kuponnya dibuat menarik karena kita rebutan dengan AS," kata Lana dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Selain penerbitan global bond, pemerintah pun dipandang Lana perlu mempertimbangkan instrumen baru. Contohnya adalah Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada investor dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

"SBN dengan holding period dan diberikan kupon yang lebih tinggi, misalnya pemerintah mengeluarkan SBN 5 tahun, holding period-nya tiga tahun tapi selama tiga tahun kuponnya menarik," ungkap Lana.

Lana meyakini, langkah-langkah tersebut bisa menangkal keluarnya dana asing ke luar dari Indonesia. Hal ini terkait dengan karakter investor yang selalu mencari keuntungan tanpa melihat siapa yang mengendalikan pemerintahan.

"Investor itu mikirnya profit ada di mana," ujar pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com