Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Perusahaan yang Keluar dari AS Akan Terima Sanksi

Kompas.com - 02/12/2016, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

INDIANAPOLIS, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS Donald Trump memperingatkan kepada perusahaan-perusahaan AS yang memilih untuk keluar dari AS akan dijatuhkan sanksi.

Ancaman ini diutarakan Trump saat mengumumkan perjanjian dengan produsen pendingin ruangan Carrier untuk tetap melakukan operasional di AS.

"Perusahaan-perusahaan tidak akan meninggalkan AS tanpa konsekuensi. Ini tidak akan terjadi," ujar Trump di pabrik Carrier di Indianapolis seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (2/12/2016).

Trump menyatakan, perusahaan boleh saja berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya ataupun menegosiasikan perjanjian dengan negara-negara bagian yang berbeda. Akan tetapi, bakal sulit kalau perusahaan-perusahaan itu mau keluar dari AS.

Selama periode kampanye, miliarder tersebut mengancam bakal menjatuhkan tarif bagi perusahaan-perusahaan yang diam-diam pergi ke Meksiko maupun Asia di mana upah pekerja lebih murah.

Ancaman itu berkali-kali ditebarnya selama masa kampanye. Hal ini dispesifikkan kepada Carrier yang merupakan bagian dari induk perusahaan United Technologies Corporation (UTC).

Trump mengungkapkan, dirinya telah mendorong perusahaan itu untuk tidak memindahkan ribuan posisi pekerjaan ke Meksiko.

Jika Carrier kabur dari AS, imbuh Trump, maka pemerintahannya akan menjatuhkan tarif besar bagi produk-produk Carrier yang dibawa kembali ke AS.

"Saya sudah menelepon Greg (Hayes, pimpinan UTC) dan saya katakan ini benar-benar penting, kami harus melakukan sesuatu karena Anda memindahkan banyak orang dan Anda harus paham kami tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi lagi di AS," jelas Trump.

Carrier ditawarkan insentif sebesar 7 juta dollar AS selama 10 tahun dengan syarat Carrier harus mempertahankan tenaga kerja, retensi pekerjaan, dan investasi modal.

Perjanjian ini akan menjaga 1.100 posisi pekerjaan tidak kabur dari AS. Perjanjian ini dipandang sebagai intervensi industri luar biasa yang dilakukan seorang presiden terpilih.

Para pendukung Trump menyatakan hal ini sebagai bagian dari rencana penting penciptaan lapangan kerja oleh Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com