IHSG Tetap Menguat Meski Ada Aksi 2 Desember, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan sesi pertama Jumat (2/12/2016) ditutup naik 9,05 poin (0,17 persen) dibandingkan penutupan Kamis (1/12/2016) di level 5.207,8. Perdagangan pagi tadi dibuka naik (0,18 persen) di level 5.207,91.

Menurut Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini, menguatnya indeks di tengah aksi doa bersama yang digelar hari ini atau Aksi 2 Desember dikarenakan pasar sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.

"Jangankan demo-demo, ada bom di Thamrin saja indeks enggak apa-apa. Kan mereka (investor) melihat ini demo damai, jadi mereka enggak khawatir," kata Hamdi di Jakarta, Jumat.

Kalaupun ada dana asing yang keluar harian (net sell), menurut dia, adalah kondisi yang wajar terjadi di pasar modal.

Apalagi ada faktor eksternal, utamanya dari Amerika Serikat, yang berpotensi menyedot dana-dana investasi ke negara itu.

Namun, lanjut Hamdi, sepanjang fundamental perekonomian Indonesia dalam keadaan baik, dan juga imbal hasil yang diberikan pasar modal menjanjikan, investor asing pasti akan kembali membenamkan modalnya di bursa Indonesia.

"Uang itu tidak ada kewarganegaraannya. Jadi, ya kemana pun yang menguntungkan, mereka akan balik," kata Hamdi.

Dalam kesempatan sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan, sejak awal tahun asing masih mencatatkan net buy hingga Rp 20 triliun.

Menurut Alpino situasi kondisi saat ini sangat kondusif sehingga tidak memengaruhi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.