Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Baja Harapkan Sentimen Positif dari Program 1 Juta Rumah

Kompas.com - 02/12/2016, 16:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan meneruskan program satu juta rumah pada tahun depan. Rencana tersebut rupanya disambut positif para pelaku industri produk baja.

PT Saranacentral Bajatama Tbk salah satu contohnya, produsen berbagai produk lapis baja ini berharap mendapatkan kue proyek program pemerintah terkait program satu juta rumah.

"Pasar baja saya optimis terkait program pemerintah pembangungan 1 juta rumah. Saranacentral akan kebagian di porsi ini," ujar Direktur Utama Saranacentral Bajatama, Handaja Susanto, Jumat (2/12/2016).

Dengan adanya program satu juta rumah, pihaknya berharap dapat memperoleh angka penjualan di akhir tahun 2017 sebesar Rp 1,3 triliun.

Target perolehan penjualan di 2017 tersebut meningkat bila dibandingkan dengan target penjualan hingga akhir 2016 sebesar Rp 996 miliar.

"Akhir tahun 2017 kita optimis dapat memperoleh angka penjualan sebesar Rp 1,3 triliun berkat program satu juta rumah yang digalakan pemerintah," ucap Direktur Keuangan Saranacentral Bajatama, Suryani Kamil.

Selain itu, pihaknya juga masih mengandalkan pasar domestik dalam memasarkan produk bajanya. Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan produk Saranacolor yang dapat didistribusikan kepada pangsa pasar yang akan dibidiknya.

"Kami akan komitmen menyediakan kebutuhan pelanggan dengan produk utama kita galvanize lapis baja, alumunium lapis baja dan cat lapis baja," tutur Handaja.

Terkait kinerja perusahaan, hingga kuartal III 2016, pihaknya telah memperoleh angka penjualan sebesar Rp 904 miliar. Angka penjualan tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 654 miliar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Perencanaaan Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pu-Pera) Eko Heri Purwanto mengatakan, backlog berdasarkan penghunian pada tahun 2014 mencapai 7,6 juta unit.

Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan backlog berdasarkan penghunian hanya tersisa 5 juta unit.

Artinya, perlu pembangunan perumahan minimal 2,6 juta unit. Itu pun kata dia masih harus berkejaran dengan laju pertumbuhan penduduk.

Untuk mencapai target tersebut, Eko menuturkan pemerintah akan meneruskan program pembangunan perumahan khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com