Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri Desak Audit Anggaran Subsidi Sektor Pertanian

Kompas.com - 05/12/2016, 15:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Faisal Basri menduga ada yang tidak beres dari pengelolaan anggaran subsidi di sektor pertanian terutama subsidi pupuk dan benih.

Menurutnya, besaran anggaran yang diberikan untuk sektor pertanian seharusnya memiliki dampak kepada perbaikan kesejahteraan petani. Namun hal itu tidak terjadi.

"Patut diduga terjadi apa-apa," ujar Faisal usai acara diskusi di Balai Sudirman, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Ekonomi Universitas Indonesia itu dengan lantang menuntut adanya pemeriksaan terhadap efektivitas pemberian subsidi di sektor pertanian. Ia bahkan curiga anggaran subsidi tidak sampai ke tangan para petani.

Pad Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, anggaran subsidi sektor pertanian mencapai Rp 52 triliun terdiri dari subsidi pangan sebesar Rp 22 triliun dan subsidi pupuk sebesar Rp 30 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga sempat melontarkan kritik. Ia mempertanyakan mengapa peningkatan produksi di sektor pertanian belum setara dengan tingginya anggaran yang dikeluarkan negara untuk sektor pangan.

"Negara menghabiskan dana sekitar Rp 50 triliun setiap tahunnya, tapi sampai sekarang masih belum maksimal capaian produksinya. Sudah ada peningkatan saat ini, tapi masih belum sepadan dengan tingginya biaya yang dikeluarkan," kata Darmin dalam acara Rakornas Kadin di Hotel Pullman Jakarta, Senin (28/11/2016).

Menanggapi kritikan itu , Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Hasil Sembiring justru mengklaim sejumlah keberhasilkan.

Seperti dikutip dari Kontan, Ia mengatakan, anggaran di bidang pertanian telah mendorong kenaikan luas tanam padi pada 2015 mencapai 343.000 hektare (ha) dan pada tahun 2016 naik lagi menjadi 990.000 ha.

Selain itu, anggaran Rp 12,3 triliun digunakan untuk merehabilitasi irigasi tersier seluas 3,05 juta ha, dan penyediaan alat mesin pertanian sebanyak 215.000 unit.

Hasilnya kata dia, dua tahun terakhir, produksi padi naik 8,4 juta ton setara Rp 38,5 triliun. Sementara produksi jagung naik 4,2 juta ton setara Rp 15,9 triliun.

"Penerapan berbagai terobosan tersebut menyebabkan kinerja produksi pangan 2015-2016 terus meningkat, proudksi padai pada 2015 naik 6,64 persen dan pada 2016 naik lagi 4,96 persen ," kata ia seperti dikutip dari Kontan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com