Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Indonesia Punya Kawasan Industri Kedirgantaraan di Kepulauan Riau

Kompas.com - 05/12/2016, 20:38 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2018 Indonesia akan memiliki kawasan industri kedirgantaraan. Kawasan tersebut akan dinamakan "Aerospace Park". Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian nantinya akan mendorong percepatan pembangunan Aerospace Park yang terintegrasi.

“Dalam Aerospace Park tersebut, diharapkan ada industri pesawat udara, industri komponen, industri MRO, dan industri jasa penerbangan. Selain itu juga terdapat perguruan tinggi sebagai tempat pengembangan SDM kedirgantaraan,” ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Senin (5/12/2016).

Menurutnya, keberadaan Aerospace Park yang terpadu akan memberikan dukungan optimal bagi maskapai domestik dalam mewujudkan keselamatan penerbangan, ketepatan waktu, dan biaya perawatan yang efisien.

Juga memberi kemudahan akses mendapatkan pasokan suku cadang, membuka lapangan kerja, serta potensi besar dalam mendatangkan devisa.

Ketua Dewan Pimpinan Indonesia Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA) Richard Budihadianto mengatakan, pihaknya telah mengusulkan dua lokasi pembangunan Aerospace Park di Indonesia, yakni Bintan, Kepulauan Riau untuk memenuhi kebutuhan di kawasan barat, dan Manado, Sulawesi Utara untuk kawasan timur.

Menurut Richard, Aerospace Park Bintan ditargetkan beroperasi pada akhir 2018. “Di Bintan runway-nya sudah dibangun. Tahun depan mudah-mudahan sudah diaspal dan diharapkan pengelola bisa menyelesaikannya pada tahun 2018,” ujarnya.

Richard menyampaikan, Aerospace Park Bintan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung industri penerbangan, seperti bengkel perawatan dan perbaikan pesawat, gudang penyimpanan suku cadang pesawat, pusat pelatihan, hingga sekolah kejuruan teknik penerbangan.

"Semua akan terintegrasi untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pesawat yang beroperasi di dalam negeri," tuturnya.

Indonesia akan memiliki beberapa keuntungan dengan memiliki pusat perawatan dan perbaikan pesawat di dalam negeri.

Pertama, perusahaan penerbangan yang beroperasi di Indonesia akan didukung oleh perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintainance Repair and Overhaul (MRO) di dalam negeri.

Kedua, perusahaan penerbangan tidak perlu melakukan perawatan maupun perbaikan pesawat ke luar negeri, yang harganya sudah pasti lebih mahal jika dibandingkan melakukan perawatan di dalam negeri.

Selain itu, akan terjadi efisiensi, karena Aerospace Park memiliki seluruh layanan yang dibutuhkan pesawat yang beroperasi di Indonesia, seperti kemudahan suku cadang, logistik, hingga pusat penelitian dan pengembangan.

Selanjutnya, jika Aerospace Park yang ada tersebut memiliki kapasitas akses untuk menawarkan layanan ke luar negeri, maka akan mendatangkan devisa bagi negara.

Sementara itu, mengenai Aerospace Park Manado, saat ini masih dalam tahap pengajuan dan diharapkan dapat diputuskan untuk menjadi pusat perawatan dan perbaikan pesawat oleh pemerintah.

Pengembangan kawasan terpadu industri penerbangan di Manado juga dilakukan untuk mendukung industri penerbangan di kawasan timur Indonesia dan menangkap peluang pasar dari utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com