Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Akhir Tahun, Kemenhub Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Capai 17,9 juta

Kompas.com - 06/12/2016, 16:38 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah penumpang angkutan moda darat, laut, udara dan kereta api pada musim libur Natal dan Tahun 2017 mencapai17,9 juta penumpang.

Prediksi tersebut mengalami kenaikan 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 17,03 juta penumpang. 

Adapun rincian prediksi jumlah penumpang angkutan pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2017 yakni, angkutan jalan diprediksi akan mengalami kenaikan 0,26 persen dari 2,58 juta penumpang menjadi 2,59 penumpang. 

Untuk angkutan penyeberangan akan mencapai 1,817 juta penumpang, naik 0,27 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 1,812 juta penumpang. 

"Kita memperkirakan ada penambahan yang besar pada angkutan udara dari 6,5 juta penumpang menjadi 7,1 juta penumpang, angkutan laut 840 ribu menjadi 856 ribu, angkutan kereta api juga akan naik 7 persen dari 4,3 juta menjadi 4,6 juta," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam jumpa pers rencana operasi angkutan Natal dan Tahun baru 2017 di Kantor Kemenhub Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Budi Karya menuturkan, Kemenhub menetapkan masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2017 mulai 18 Desember 2016 hingga 9 Januari 2017.  

"Banyak sekali tempat-tempat yang kita kendalikan. Di antaranya angkutan jalan ada 45 terminal, angkutan sungai ada 8 lintasan yang besar, laut ada 52 pelabuhan, udara ada 35 bandara, dan kereta api ada 9 daerah operasi," ucapnya.  

Kemenhub juga telah membatasi operasional angkutan truk di Jalan Tol pada libur Natal dan Tahun Baru 2017. Pembatasan operasional tersebut dimulai tanggal 23 Desember 2016 hingga 26 Desember 2016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com