Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti Kecewa, Distribusi Bantuan Kapal ke Nelayan Diwarnai Manipulasi

Kompas.com - 08/12/2016, 13:51 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan pendistribusian program bantuan kapal dan alat tangkap ikan kepada nelayan masih kurang efektif.

Hal itu dilihat, masih adanya manipulasi pendistribusian bantuan yang dilakukan oleh dinas di daerah.

"Saya nggak menuduh, ada beberapa dinas yang kasih pada kawan sendiri, keluarga sendiri. Secara administrasi mereka penuhi, tetapi kadang-kadang jadi cover up daripada penyelewengan atau ketidakefektifan distribusi bantuan itu sendiri," ujar Susi dalam konferensi pers di Kantor KKP Jakarta, Kamis (8/12/2016). 

Menurut Susi, proses pendistribusian bantuan tersebut juga masih lambat. Padahal, KKP sudah melakukan pengadaan kapal dan jaring dengan jumlah yang besar.

"Proses distribusi sangat lambat tahun ini. Karena, ada ketidaksiapan dari kontraktor dan instansi sehingga membuat lambat di banyak hal?," katanya. 

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk ikut memantau program bantuan yang dijalankan oleh KKP. Susi hanya menginginkan bantuan yang diserahkan KKP diterima oleh nelayan  yang membutuhkan. 

"Tanpa ada kerja sama tidak berjalan efektif. Intinya KKP ingin semua bantuan program terlaksana bukan benar secara administrasi, tetapi nurani itu jatuh ke tangan yang berhak, ke nelayan yg butuh. Sehingga jadi trigger perikanan ekonomi Indonesia," tandasnya.

Sekedar informasi, program bantuan kapal nelayan telah dijalankan KKP sejak Menteri Susi menjabat. KKP menargetkan mampu menyalurkan bantuan 3.450 kapal kepada nelayan pada tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com