Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri "Skybridge" Solo yang Membelah Gang-gang Kampung

Kompas.com - 08/12/2016, 16:59 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Proyek Skybridge Solo yang akan menghubungkan Stasiun Tirtonadi dan Stasiun Balapan belum rampung sepenuhnya.

Padahal, proyek tersebut ditargetkan rampung dan bisa dipergunakan masyarakat akhir tahun ini. Rabu (7/12/2016), Kompas.com berkesempatan menyusuri jembatan penyeberangan yang dibangun di atas ketinggian 5 meter dan memiliki panjang 437 meter itu.

Berdasarkan rencana proyek, akses menuju Skybridge bisa melalui Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan. Namun, lantaran proyek itu belum rampung, akses ke Skybridge hanya bisa melalui Terminal Tirtonadi.

Letak akses menuju Skybridge berada di bagian dalam terminal terbesar di Solo itu. Ada tangga khusus ke lantai dua terminal yang akan langsung terhubung dengan Skybridge.

Bila dilihat dari lantai dua Terminal Tirtonadi, Skybridge layaknya lorong panjang yang tidak berujung. Ya, saking panjang dan berlikunya, ujung proyek tersebut tidak bisa terlihat.

Saat Kompas.com masuk dan menyusuri lorong selebar 3 meter itu, sejumlah bagian masih dalam tahap pembersihan. Namun, secara umum, lorong itu telah rampung.

Bagian interior Skybridge didominasi warna biru. Tiang atap hingga tiang penyangga kaca-kaca dicat biru dengan tambahan kombinasi putih.

Lantainya menggunakan keramik bertekstur kasar dengan warna abu-abu. Sementara itu, kaca-kacanya ditempeli logo Kementerian Perhubungan yang diapit motif batik khas Solo.

Namun, jembatan penghubung untuk pejalan kaki itu tidak dilengkapi pendingin ruangan atau AC. Hanya ada celah sempit di sisi kanan dan kiri tempat masuknya angin.

Kompas.com sendiri tidak bisa menyusuri Skybridge hingga ke Stasiun Balapan. Sebab, proyek sepanjang 437 meter itu baru rampung 413 meter. Akibatnya, jembatan penghubung senilai Rp 21 miliar itu masih belum selesai menjelang Stasiun Balapan.

Sisa proyeknya bukan lagi jadi tanggung jawab Dinas Perhubungan melainkan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, dari pantauan Kompas.com, pekerjaan proyek lanjutan Skybridge menuju Stasiun Balapan masih sangat minim.

Meski begitu, pembangun Skybridge Solo terbilang unik. Tiang-tiang pancangnya setinggi 5 meter berada di tepian jalan kampung. Rute proyeknya pun masuk ke gang-gang.

Sekilas, tiang-tiang pancang Skybridge mirip dengan tiang jalur kereta api ringan (LRT). Adapun lorongnya tepat berada di atas rumah-rumah warga. Proyek Skybridge sendiri membelah perkampungan Cinderejo Kidul, Kelurahan Gilingan, Solo.

Lantaran hal itu pula, proyek itu sempat ditentang oleh warga sekitar. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Terminal Tirtonadi, Joko Sutrianto, yang menemani Kompas.com, mengungkapkan hal itu.

Namun, proyek yang pembiayaannya menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) itu tetap berjalan meski ditentang warga. Pemerintah sendiri menargetkan proyek infrastruktur penghubung itu rampung akhir tahun ini.

Diharapkan, proyek tersebut bisa jadi contoh untuk daerah lain dalam pengembangan interkoneksi antar-moda transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com