Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, IHSG Diprediksikan Menguat Terbatas

Kompas.com - 09/12/2016, 08:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (9/12/2016) diperkirakan akan bergerak variatif cenderung menguat terbatas di kisaran 5.280-5.325.

"Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain MNCN, BBNI, PGAS, TLKM, dan JPFA," tulis riset Bahana Sekuritas, Jumat.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (7/12/2016) IHSG ditutup di level 5.303,73 (melemah 0,73 persen) terhadap penutup sebelumnya.

Indeks turun 2,19 persen dalam sebulan, namun masih mencatatkan kenaikan 15,47 persen sejak awal tahun.

Indeks kemarin ditopang oleh kenaikan saham-saham konstruksi di tengah percepatan proyek infrastruktur di akhir tahun.

Lima saham dengan kapitalisasi besar yang menjadi motor pergerakan IHSG antara lain LPPF, GGRM, INDF, TLKM, serta BMRI.

Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 536,7 miliar di pasar reguler. Sehingga net sell dalam sebulan tercatat sebesar Rp 1,8 triliun, namun masih terjadi net buy Rp 7,8 triliun sejak awal tahun.

"Lima saham yang banyak dijual asing di pasar reguler antara lain BJBR, BBCA, ASII, PWON, serta AKRA," tulis riset Bahana Sekuritas.

Sebanyak 177 saham mengalami kenaikan, 146 saham mengalami penurunan, 69 saham tidak mengalami perubahan, dan 190 saham tidak mengalami perdagangan.

Nilai tukar rupiah kemarin ditutup pada level 13.277,00 per dollar AS atau menguat 0,42 persen terhadap penutupan sebelumnya.

Dalam sebulan kurs rupiah sudah menguat 1,83 persen. Sejak awal tahun kurs rupiah tercatat masih melemah 3,61 persen.

Kompas TV Seberapa Kuat Investor Lokal Dominasi Pasar Saham?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com