Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, BUM Desa Gandeng Pertamina Sediakan Listrik Desa

Kompas.com - 09/12/2016, 21:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Badan Usaha Milik (BUM) Desa Indonesia bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) menyediakan listrik bagi masyarakat desa, terutama menyasar daerah-daerah terpencil yang belum dilayani oleh PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kerja sama tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dalam menyediakan listrik bersumberkan pada energi terbarukan.

Direktur Utama PT BUM Desa,  Eddy Limantoro, dan Direktur Gas PT Pertamina, Yenny Andayani, menandatangani naskah kerja sama pada Jumat (9/12/2016) di Jakarta.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Pembina Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Indonesia (PAPDESI) Budiman Sudjatmiko, dan Bupati Tulangbawang nonaktif  Hanan M Rozak ikut menyaksikan penandatanganan yang berlangsung di kantor pusat Pertamina, Jakarta.

Kerja sama tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diteken Menteri ESDM Ignasius Jonan, Jumat (9/12/2016).

Peraturan terbaru Kementerian ESDM tersebut memberi peluang kepada swasta, badan usaha milik daerah (BUMD), dan koperasi untuk ikut melayani kebutuhan listrik desa di wilayah terpencil.

“Hingga kini ada lebih dari 2.500 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Pertamina menyambut baik kerja sama ini agar percepatan penyediaan listrik bagi masyarakat desa cepat terealisir,” kata Yenni Andayani.

Lewat peraturan tersebut, penyediaan listrik tidak hanya mengandalkan suplai daya dari PLN. Dengan demikian, kini PLN tak lagi pemain tunggal.

Kini swasta seperti BUM Desa juga dapat menjadi ‘PLN mini' di berbagai daerah terpencil yang tak terjangkau oleh pelayanan daya listrik PLN.

Rencananya, Pertamina akan menyalurkan daya listrik di delapan desa di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, berkapasitas 60 megawatt (MW).

Amiruddin Sormin untuk Kompas.com Mensesneg Pratikno berpose bersama pejabat terkait seusai penandatangan naskah kerja sama antara PT Badan Usaha Milik (BUM) Desa Indonesia dan PT Pertamina (pesero) dalam menyediakan listrik bagi masyarakat desa di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
“Pada tahap awal, kami akan membangun pembangkit listrik hybrid di Tulangbawang,” kata Yenny.

Tulangbawang sejak awal 2016 menjadi proyek percontohan BUM Desa dengan memanfaatkan dana desa yang disalurkan rata-rata Rp 1 miliar sesuai UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Menurut  Budiman Sudjatmiko, kehadiran BUM Desa untuk mengawal dana tersebut agar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Desa harus mandiri dalam pendanaan. Namun kalau dana itu tidak tepat sasaran yang terjadi justru banyak yang bermasalah dengan hukum. Nah, kehadiran BUM Desa agar dana berdaya maksimal,” kata Budiman Sudjatmiko yang juga anggota Komisi II DPR RI itu.

Menurut Budiman, pemilihan Tulangbawang sebagai proyek pelopor, karena merupakan satu-satunya di Indonesia yang seluruh desanya memiliki BUM Desa.

Bahkan kini mendirikan lima badan usaha milik antardesa (Bumades) berbentuk perseroan terbatas.

“Tulangbawang dapat dijadikan percontohan dan siap menggulirkan kerja sama ini. Kami berharap persoalan listrik di kawasan tambak udang Tulangbawang yang selama ini tidak lagi teraliri listrik, bisa teratasi,” kata Budiman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com