Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Beli Listrik dari Proyek Anak Negeri

Kompas.com - 10/12/2016, 17:31 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahtera Project dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat menandatangani MoU jual beli listrik dari proyek mini hidro.  Penandatanganan MoU ini disaksikan sejumlah menteri di sela acara Indonesianisme Summit yang diselenggarakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Marketing Director Hidro Turbin Indonesia Ismaryanto mengatakan, untuk memasok listrik ke PLN Distribusi Jawa Barat, Bahtera Project akan membangun pembangkit listrik mini hidro berkapasitas 2 x 2 megawatt di Garut, Jawa Barat. Pembangunannya diproyeksikan akan selesai dalam jangka dua tahun.

Project mini hidro tersebut akan menggunakan turbin air yang diproduksi HITI (Hidro Turbin Indonesia). Turbin air ini merupakan produk dalam negeri yang dihasilkan HITI, perusahaan yang dikembangkan oleh tiga orang alumni ITB,” ujar Ismaryanto yang juga alumni ITB tahun 1990 jurusan Teknik Mesin.

Ismaryanto mengatakan, penandatangan MoU pembelian listrik tersebut merupakan bentuk dukungan kongkret terhadap pengembangan produk dalam negeri.

Menurut dia, kehadiran sejumlah menteri dalam acara MoU pembelian listrik di Indonesianisme Summit juga dapat menjadi branding bahwa produk Indonesia pun memiliki daya saing kuat sehingga bisa bersaing dengan produk-produk sejenis dari luar negeri.

Sejumlah menteri yang menyaksikan penandatanganan MoU pembelian listrik adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata  Arief Yahya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Thahar dan Ketua IA-ITB Ridwan Djamaluddin.

Ismaryanto mengatakan, selama ini kebutuhan untuk proyek pembangkit listrik mini hidro banyak diimpor dari China, India dan negara-negara Eropa Timur.

“Kami, alumni ITB tergerak untuk mengembangkan turbin air dan peralatan lainnya karena sebetulnya putera Indonesia sudah menguasai teknologinya, selain karena materialnya juga sudah tersedia di negara kita,” tambahnya.

Dia menambahkan, pembangkit mini hidro dengan kapasitas antara satu hingga 10 megawatt tersebut banyak dikembangkan oleh developer di daerah Garut, kawasan Danau Toba, Sulawesi dan Papua. 

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sudah saatnya Indonesia sebagai bangsa yang besar dan memiliki pasar yang besar untuk menunjukkan keberpihakannya kepada industri dalam negeri.

"Kami di Kementerian Perhubungan akan berupaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada industri alat angkut di dalam negeri seperti PT INKA, PT PAL, PT DI untuk memanfaatkan peluang pasar yang ada,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com