SEMARANG, KOMPAS.com – Tingkat literasi keuangan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah masih rendah dibandingkan dengan rata-rata angka nasional. Di Jateng, tingkat literasi masyarakat tercatat masih sekitar 19 persen.
“Jateng ini berada di bawah rata-rata nasional, literasinya masih 19 persen, sementara nasional 21 persen dan itu masih sangat rendah,” kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional III Jateng-DIY, Hizbullah, Selasa (13/12/2016).
Hizbullah mengatakan, berdasarkan penelitian, literasi keuangan mempengaruhi tingkat perekonomian warga.
Jika literasi tinggi di suatu negara, warga semakin makmur, sementara jika literasi rendah perekonomian suatu wilayah rendah juga.
Secara umum, kata dia, tingkat literasi di Indonesia masih tergolong rendah. Literasi masih tercatat 21 persen.
“Kami kerja keras agar bisa meningkat angkanya, agar akses meningkat sehingga mengurangi angka kemiskinan dan seterusnya,” tambah dia.
OJK pada 2017 akan melakukan survei literasi dan inklusi keuangan. “Target kami di 2018 inklusi bisa meningkat hingga 30 persen, dari 19 persen tahun ini,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.