Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Terkena Aksi Ambil Untung, IHSG Diperkirakan Masih Tertekan

Kompas.com - 14/12/2016, 08:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu ini (14/12/2016) diperkirakan akan kembali bergerak cenderung tertekan. Sedangkan rentang pergerakan IHSG diperkirakan di kisaran 5.226-5.312.

Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan Selasa (13/12/2016) IHSG pun cenderung diwarnai aksi jual sejak awal sesi perdagangan setelah dibuka pasca libur nasional di Senin.

IHSG di Selasa ditutup turun 14,51 poin sebesar 0,27 persen di level 5.293,62 dengan volume yang cukup besar.

Indeks sektor infrastruktur berhasil bertahan pada zona positif setelah saham PGAS dan JSMR ditutup naik mendekati 3 persen pada perdagangan kemarin.

"Sedangkan capital out flow masih terlihat cukup besar sebesar Rp 235,81 miliar," kata Lanjar melalui keterangan tertulis, Rabu.

Kondisi Global

Bursa Asia bergerak bervariatif dengan penguatan dipimpin oleh indeks saham di Jepang akibat pelemahan Yen sebelum pertemuan dewan gubernur Fed atau FOMC pada Rabu ini.

Sementara mayoritas saham di China berbalik melemah di tengah data ekonomi yang cukup baik diantaranya data penjualan ritel yang tumbuh di atas ekspektasi dan produk-produk industri yang juga tumbuh. Namun pelemahan Yuan membawa ekuitas tertekan aksi jual.

Regulator China mendorong suku bunga pasar uang yang lebih tinggi dan membatasi pembelian leveraged dari kedua saham dan obligasi. Bursa Eropa dibuka menguat terbatas.

Di sisi lain, investor terfokus pada the Fed dengan tanda-tanda tekanan inflasi di mana market melihat 100 persen kemungkinan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

"Sentimen selanjutnya masih dibayangi oleh keputusan suku bunga di AS setelah berapa indikator ekonomi rilis," kata Lanjar.

Kompas TV Investor Lokal Dominasi Perdagangan di BEI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com