Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran BI agar Perekonomian Bengkulu Membaik

Kompas.com - 20/12/2016, 13:32 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.COM - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra, menyarankan agar perekonomian daerah itu membaik pada 2017 perlu melakukan lompatan struktural agar tidak selalu tergantung dengan daerah lain.

"Perlu lompatan struktural agar Bengkulu tak selalu tergantung dengan ekonomi daerah luar," kata Endang dalam Evaluasi dan Prediksi Ekonomi Bengkulu di Bengkulu, Senin (19/2016).

Lompatan struktural itu lanjutnya dengan memanfaatkan tiga potensi yang belum tergarap yakni, maritim, pariwisata dan peternakan.

Sejauh ini ujarnya produksi hasil laut Bengkulu hanya menyumbang lima persen di wilayah Sumatera, terkecil di regional Pula Sumatera. Kondisi ini disebabkan keterbatasan armada kapal.

"Jangkauan nelayan Bengkulu hanya 4 mil laut, harusnya agar hasil maksimal daya jelajah nelayan mencapai 12 mil luat," ungkapnya.

Selain keterbatasan armada kapal, tak maksimalnya potensi maritim di Bengkulu disebabkan pula oleh kelembagaan dan manajemen finansial koperasi dan keorganisasian nelayan yang masih lemah.

Terbatasnya daya tampung pelabuhan Pulau Baai dan bandara juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri untuk menunjang potensi maritim.

Sepanjang 2016 pertumbuhan ekonomi Bengkulu tumbuh antara 5,1 hingga 5,3 persen. Sementara pada 2017 BI memprediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2 persen hingga 5,4 persen.

"Jika Pelabuhan Pulau Baai ditingkatkan kemampuannya maka dapat mendorong peningkatan perekonomian Bengkulu sekitar 0,63 persen," tambahnya.

Selanjutnya, Bengkulu juga memiliki potensi yang bagus untuk sentra penggemukan sapi mengingat konsumsi daging meningkat secara nasional. Selain itu potensi limbah sawit dijadikan pakan ternak sangat potensial di Bengkulu.

"Bengkulu juga masih memiliki wilayah yang luas untuk peternakan," ujarnya.

Hal yng paling menguntungkan adalah dekatnya jarak Bengkulu dengan Pulau Jawa 807 kilometer. Jarak tersebut cukup dekat jika dibandingkan dengan jarak Pulau Kalimantan yang memasok daging ke Pulau Jawa 1.400 kilometer.

Kompas TV Budidaya Lobster Air Tawar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com