Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Layanan dan Berantas Pungli, Badan Karantina Luncurkan PriokQ Klik

Kompas.com - 20/12/2016, 16:57 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Guna mempermudah layanan kepada pelaku usaha agribisnis dan memberantas praktik pungutan liar (pungli), Badan Karantina Pertanian (Barantan) meluncurkan pelayanan berbasis website online yang diberi nama PriokQ Klik.

Dengan fasilitas PriokQ Klik, pelayanan waktu Karantina Pertanian di Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan lebih efisien dari sebelumnya.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Purwo Widiarto mengatakan, inovasi ini untuk mendukung upaya pemerintah mengakselerasi ekspor produk pertanian yang berkualitas dan bebas dari hama penyakit.

"Ini juga mendukung peningkatan pengawasan di wilayah kerja seperti di pelabuhan internasional, dry port, kantor pos, maupun pelabuhan domestik dan penumpang seiring dengan peningkatan jumlah komoditas pertanian yang dilalulintaskan," ujarnya di kawasan Mangga Dua, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Menurutnya, selain mendukung pengawasan dan mempermudah pelaku usaha, hal ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membantu pemerintah melindungi sumber daya alam yang dimiliki.

"Kami ingin mewujudkan pelayanan yang professional bebas gratifikasi dan pungli, layanan ini merupakan bentuk dukungan kami kepada para eksportir dan importir pertanian," paparnya.

Purwo menjelaskan, PriokQ Klik merupakan layanan inovasi Karantina pertama di Indonesia yang memungkinkan eksportir dan importir produk pertanian memonitor proses permohonan pemeriksaan karantina (PPK) secara online.

"Hal ini berbeda dari layanan sebelumnya yang dilakukan secara manual atau antri di loket layanan," jelasnya.

Dia menegaskan, saat ini pengguna jasa dapat memonitor PPK yang diajukan tanpa harus menunggu. Perkiraan biaya yang harus dibayar juga dapat langsung dilihat dan pembayaran jasa pun dapat dilakukan secara online seperti kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya.

Menurut Purwo ada beberapa keunggulan PriokQ Klik yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha dalam mempeemudah proses karantina.

Pertama, tanpa harus menunggu atau antre di loket, hasil verifikasi dokumen dapat dimonitor melalui website secara online dan diinformasikan melalui email.

Kedua, perkiraan biaya (Penerimaan Negara Bukan Pajak) langsung dapat diketahui realtime online, tanpa was-was, anti gratifikasi dan pungli, dapat diakses kapan pun dan di mana pun

Ketiga, nomor dokumen yang harus dikirim ke Indonesia National Single Window (INSW) juga bisa langsung dicek secara online, tanpa harus menunggu atau mengambil hasil print dokumen.

Keempat, status pengiriman data karantina ke INSW juga dapat dilihat online, tanpa harus menghubungi petugas, dan bisa di cek kapan pun dimana pun.

"Kelima, analisis reject INSW (aplikasi ditolak), juga dapat dilihat secara mandiri, agar pengguna jasa dapat memonitor ketika terjadi reject dari INSW," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com