JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sangat berpengaruh pada kenaikan harga bahan-bahan pokok. Kenaikan harga solar juga akan menyebabkan tingginya angka inflasi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Bagaimana tidak? Menurut pria yang akrab disapa Abe tersebut, truk-truk pengangkut bahan-bahan pokok umumnya mengkonsumsi solar untuk bahan bakar kendaraannya.
Maka, jika harga solar naik, secara otomatis pula harga bahan-bahan pokok akan naik.
"Pertamina ini untung dari solar juga tidak ada gunanya. Solar ini juga kan berpengaruh ke inflasi. Soalnya truk yang pakai solar kan mengangkut bahan-bahan pokok," ujar Abe.
Menurut Abe, meskipun Pertamina mengalami kerugian akibat harga solar yang tidak naik, namun di sisi lain Pertamina turut berupaya menekan angka inflasi.
Selain itu, meski tidak ada kenaikan harga di jenis Premium, Pertamina pun masih akan mencatatkan untung meski tidak terlalu signifikan.
"Premium masih oke, masih ada margin meskipun tipis banget, solar yang rugi," terangnya.
Sekadar informasi, selama tiga bulan kedepan, pemerintah telah menetapkan untuk tidak menaikan harga BBM jenis premium, solar dan minyak tanah juga tarif dasar listrik.
Hal tersebut dilakukan atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat kembali meningkat.
(Baca: Jonan: Presiden Minta Harga Premium, Solar, Minyak Tanah, dan Listrik Tidak Naik Dulu)