Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Akhirnya Tergelincir Pasca-reli Trump

Kompas.com - 22/12/2016, 08:58 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street tercatat melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia.

Saham kesehatan dan real estat kehilangan daya untuk mempertahankan kenaikan, pasca-indeks Nasdaq Composite dan Dow Jones mencapai rekor tertinggi.

Indeks Dow sebelumnya naik 15 poin menuju level 20.000, walaupun tidak pernah sampai ke level itu. Kenaikan itu tak bertahan lama sebab kemudian indeks Dow ditutup dengan pelemahan.

Seperti diketahui, saham AS sudah mengalami reli kenaikan sejak 8 November 2016, atau pasca-Pilpres AS.

Indeks Dow naik 9 persen dan indeks S&P 500 naik 6 persen akibat sentimen bahwa Presiden terpilih Trump berencana melakukan deregulasi dan memperbanyak belanja infrastruktur untuk memperkuat perekonomian.

Sejumlah investor mulai khawatir dan menyebut Trump membuat pasar saham semakin mahal. Investor juga mencermati bahwa para legislator akan menolak upaya pemotongan pajak dan kebijakan lain yang membuat defisit federal semakin lebar.

"Orang-orang mulai menahan, dan mereka ingin tahu apa yang akan terjadi," kata Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer Cornerstone Financial Partners.

"Dalam 100 hari kinerjanya, akan menarik melihat bagaimana legislasi bisa melewati Kongres dan regulasi apa yang akan mereka ulang."

Derajat support yang ada, serta ekspektasi penurunan pajak di bawah Trump, memberikan insentif bagi investor untuk menahan sahamnya hingga Januari. Demikian menurut Zaccarelli, dan juga menurut Randy Frederick, Vice President of Trading & Derivatives Charles Schwab.

"Jika bisa menahan capital gain dalam dua minggu, kenapa tidak? Tidak ada insentif apa pun jika dijual sekarang," kata dia.

Sejauh ini, pada 2016, indeks S&P sudah naik 11 persen.

Pada perdagangan saham Rabu, Indeks Dow Jones turun 0,16 persen ke 19.941,96. Indeks S&P 500 turun 0,25 persen ke 2.265,18. Indeks Nasdaq Composite turun 0,23 persen ke 5.471,43.

Sektor Kesehatan SPXHC turun 0,60 persen dan sektor real estat SPLRCR turun 1,32 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com