Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMD di Semarang Bisa Bangun Pabrik Briket Berbahan Enceng Gondok

Kompas.com - 22/12/2016, 16:21 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemkab Semarang melihat peluang usaha terkait wacana membangun pabrik briket enceng gondok, untuk mengurangi populasi enceng gondok di Rawapening secara masif.

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan keberadaan eceng gondok di Rawapening yang bisa dijadikan briket sebagai bahan bakar alternatif merupakan peluang yang dapat dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan membangun pabrik briket dari eceng gondok.

Namun ia belum berani memastikan apakah BUMD di Kabupaten Semarang akan mengambil peluang itu dengan mendirikan pabrik briket enceng gondok.

"Di Kalimantan itu pemerintah daerah punya BUMD bergerak di batu bara. Ternyata enceng gondok bisa dijadikan briket, kalau memang pembuatan briket dari enceng gondok sudah jalan bagus dan memang betul-betul laku, kenapa tidak? Daripada BUMD (kita) hanya usaha kecil-kecil," kata Mundjirin, Kamis (22/12/2016).

Saat ini BUMD yang ada di Kabupaten Semarang, kata Mundjirin, bergerak di dalam bidang air minum (PDAM), apotek dan bank Pasar.

Sehingga adanya ide membuat pabrik briket dari eceng gondok sangat prospeltif. "Mungkin saat ini swasta bisa bersama-sama membikin pabrik briket. Sangat bagus kalau itu memang bisa terealisasi, karena menjadi pengganti batu bara dan mengurangi penggunaan gas maupun BBM," tandasnya.

Ia menyampaikan bahwa penanganan enceng gondok di danau Rawapening memerlukan sebuah badan semacam otorita atau badan khusus yang menghubungkan delapan kementerian yang mempunyai kewenangan untuk menangani Rawapening.

"Harus ada yang menjadi pioneer (pelopor), kalau menurut saya yang rasional ya Menteri PUPR, kementerian lain gabung. Kalau jalan sendiri- sendiri tidak akan jalan," ungkapnya.

Menurut Mundjirin apabila Rawapening bisa bersih dari enceng gondok, maka akan menciptakan satu magnet pariwisata di Jawa Tengah yang besar.

Pihaknya saat ini juga tengah menawarkan kepada investor untuk merevitalisasi sejumlah jalan peninggalan Belanda di sekitar Rawapening.

"Kalau jalan yang berada di wilayah Banyubiru bisa dibangun lagi, siapa tahu ke depan di Tuntang dan Banyubiru bisa untuk hotel dan penginapan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com