Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Performa Negara Berkembang pada 2017 Bergantung pada Kebijakan Trump

Kompas.com - 29/12/2016, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Negara-negara berkembang atau emerging markets bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk berinvestasi di kalangan investor dunia pada tahun 2017.

Akan tetapi, peluang itu sangat bergantung pada kondisi politik di AS.

Mengutip CNBC, Kamis (29/12/2016), para analis menyatakan melihat adanya perbaikan di negara-negara berkembang pada tahun 2016.

Hal ini merujuk pada menguatnya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara, kondisi politik yang relatif stabil, dan kinerja keuangan korporasi yang positif.

Akan tetapi, terpilihnya Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS dan ekspektasi bahwa AS akan mengadaptasi kebijakan proteksionis menjadi risiko tersendiri yang merintangi negara-negara berkembang.

Emily Whiting, client portfolio manager untuk negara-negara berkembang di JP Morgan, mengatakan, perusahaan masih melihat adanya perbaikan pertumbuhan di negara-negara emerging markets.

Menurut dia, hal itu mendukung optimisme yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Namun, kebijakan dalam kampanye (Pilpres AS) yang tidak ramah bagi negara berkembang yang digiring ke agenda kebijakan membuat sentimen terhadap negara-negara berkembang tentu akan terdampak,” ujar dia.

Para investor meyakini bahwa kebijakan Trump untuk mengakhiri perjanjian perdagangan dan mengenakan tarif terhadap China akan memberikan dampak negatif pada negara-negara berkembang.

Namun, agenda pro investasi Trump telah meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga dan penguatan dollar AS.

Morgan Stanley menyatakan, Argentina, Ukraina, Brasil, Indonesia, dan Serbia akan menjadi negara-negara yang menarik dalam hal obligasi pemerintah.

Dalam kasus Brasil, imbal hasil atau yield yang tinggi, pertumbuhan yang lambat, dan prospek inflasi yang turun akan membuatnya atraktif bagi investor, baik dalam obligasi maupun saham.

Sementara itu, Credit Suisse menyatakan, agenda reformasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo membuat Indonesia merupakan salah satu negara emerging market dengan performa terkuat.

Kompas TV Dampak Negatif Donald Trump Jadi Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com