Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Perumahan Turun Tajam, Wall Street Mulai Kehilangan Tenaga

Kompas.com - 29/12/2016, 08:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mulai kehilangan tenaga setelah mencapai sejumlah rekor kenaikan baru pada beberapa minggu lalu.

Pada perdagangan saham Rabu waktu setempat, atau Kamis (29/12/2016) waktu Indonesia, bursa saham AS ditutup turun dengan penurunan terendah dalam dua bulan, akibat pelemahan sektor perumahan yang signifikan.

Kontrak pembelian rumah bekas di AS turun di November di level terendah selama hampir satu tahun. Hal itu jadi tanda bahwa naiknya suku bunga AS jadi ganjalan bagi sektor ini.

Indeks sektor perumahan tercatat turun 1,2 persen yang merupakan level terendah dalam tiga minggu. Sementara indeks S&P 500 mencatatakan penurunan tersebut sebagai penurunan harian terendah sejak 11 Oktober 2016.

Sektor teknologi juga menjadi salah satu pemberat bursa. Gara-garanya, saham Nvidia turun 6,9 persen setelah paparan Citron Research yang mengatakan pasar mencari pembalikan arah untuk saham-saham, dimulai dari saham yang sudah mencapai rekor kenaikan.

Sektor teknologi di indeks S&P 500 turun 0,9 persen setelah pada Selasa kemarin mencatatkan rekor kenaikan tertinggi sejak tahun 2000.

"Banyak berita buruk yang beredar yang cukup untuk mendorong pasar lebih rendah," kata Keith Bliss, senior vice-president di Cuttone & Co di New York mengacu pada data perumahan di AS.

Dia mengatakan, pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahwa Israel membangun perumahan di lahan bukan miliknya membahayakan perdamaian di Timur Tengah. Pernyataan ini membuat gelisah sejumlah trader.

Pada perdagangan saham Rabu di AS, indeks Dow Jones turun 111,36 poin atau turun 0,56 persen. Indeks S&P 500 tercatat turun 18,96 poin atau 0,84 persen.

Sementara indeks Nasdaq Composite turun 48,89 poin atau turun 0,89 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com