Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Bunuh Diri akibat Kebanyakan Kerja, CEO Mundur

Kompas.com - 30/12/2016, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — CEO grup perusahaan periklanan Jepang, Dentsu, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini menyusul aksi bunuh diri yang dilakukan salah seorang karyawan yang bekerja lembur hingga ratusan jam.

Tadashi Ishii, CEO Dentsu, menyatakan, pengunduran dirinya akan diajukan pada rapat direksi bulan Januari 2017 mendatang.

Matsuri Takahashi memutuskan bunuh diri dengan cara terjun pada Desember 2015 lalu dan meninggalkan sebuah catatan kepada sang ibunda bertuliskan, "Kenapa segala sesuatu harus begitu berat?"

Mengutip BBC, Jumat (30/12/2016), wanita berusia 24 tahun tersebut mulai bekerja di Dentsu pada April 2015 dan kemudian bekerja pada jam libur selama 100 jam per bulan.

Dentsu pun berada di bawah tekanan untuk menurunkan jumlah jam lembur karyawannya, dan pada November lalu dikenakan sanksi oleh regulator ketenagakerjaan.

Pada September lalu, Pemerintah Jepang menyatakan bahwa Takahashi tewas karena terlalu banyak bekerja.

Ia sering kali pulang ke rumah pada pukul 05.00 pagi setelah menghabiskan waktu pagi, siang, hingga malam di kantor.

"Ini sesuatu yang tidak pernah boleh terjadi," ujar Ishii, yang menjabat CEO Dentsu sejak 2011 lalu.

Dentsu sebenarnya sudah melakukan beberapa upaya untuk mencegah karyawan bekerja lembur, salah satunya memadamkan penerangan di kantor pada pukul 10.00 malam.

Namun, tetap saja ada lebih dari 100 karyawan yang bekerja lembur, setidaknya 80 jam per bulan.

Kematian yang disebabkan kelelahan bekerja merupakan hal yang sangat umum di Jepang, yang dikenal dengan istilah karoshi.

Menurut data pemerintah, sekitar 2.000 orang meninggal dunia setiap tahun dengan cara bunuh diri karena terlalu banyak bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com