Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Program Siwab, Litbang Pertanian Luncurkan Vaksin Anak Sapi

Kompas.com - 30/12/2016, 19:31 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Guna mendukung program strategis pemerintah dalam meningkatkan populasi sapi dalam negeri yaitu Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan vaksin pencegahan penyakit pada anak sapi.

Kepala Balitbangtan Kementan Muhammad Syakir mengatakan, teknologi dan inovasi yang dilakukan diharapkan akan mampu mendukung program Siwab.

"Vaksin ini adalah Etec+Vtec, yang berguna untuk pencegahan diare yang menyebabkan kematian pada anak sapi," ujar Syakir di Kantor Balitbangtan Bogor, Jawa Barat, Jumat, (30/12/2016).

Dia menjelaskan, vaksin tersebut akan efektif seiring dengan program pemerintah agar menghasilkan sapi-sapi yang sehat dan berkualitas.

Adapun penyakit yang sering menjangkit pada anak sapi disebabkan oleh bakteri enterotoksigenik Escerihia coli (Etec) dan verotoksigenik Escerichia coli (Vtec).

"Penyakit ini umumnya menginfeksi anak sapi pada minggu pertama kelahiran dengan menyebabkan diare, dehidrasi dan kematian, ini menyebabkan kerugian ekonomi," papar Syakir.

Dengan itu, lanjut Syakir, pihaknya meluncurkan vaksin yang bisa memberikan perlidungan kesehatan bagi anak sapi dan meningkatkan populasi dalam negeri.

"Vaksin ini mampu memberikan kekebalan pada anak sapi hingga 90 persen dan antibodi bertahan dalam kolostrum sampai tiga bulan, dan ini menurunkan potensi kematian anak sapi," ungkapnya.

Kedepan, vaksin ini sudah siap untuk diproduksi masal karena sudah mendapatkan lisensi, dan saat ini sedang proses perizinan untuk penyebaran vaksin tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertanian tengah mengintensifkan program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (Siwab) yang bertujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak rumanansia besar.

Dari data Kementan pada 2015, dengan program inseminasi buatan (IB), dari 2 juta sapi yang diprogramkan, pemerintah berhasil menambah 1,4 juta ekor anakan sapi.

Dengan adanya program Siwab ditargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada daging sapi dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com