Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Perdana 2017, Harga Minyak Tergelincir Penguatan Dollar

Kompas.com - 04/01/2017, 08:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pada perdagangan perdana tahun 2017, harga minyak sudah tergelincir dua persen imbas penguatan dollar AS dan aksi ambil untung pedagang.

Harga minyak drop dari level tertinggi 18 bulan. Harga acuan minyak West Texas Intermediate (WTI) terbenam di level 52,33 dollar AS per barel atau turun 1,39 dollar AS (2,6 persen).

Sedangkan harga acuan minyak Brent menetap di 55,47 dollar AS per barel atau turun 1,35 dollar AS (2,4 persen). Padahal kedua kontrak sempat menyentuh level tertingginya sejak Juli 2015, didorong keputusan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC dan produsen besar di luar kartel.

WTI sempat menyentuh 55,24 dollar AS, sedangkan Brent sempat menyentuh 58,37 dollar AS per barel. Volatilitas harga juga cukup tinggi.

Jika dilihat dari posisi 30 November, harga acuan WTI sudah berubah 3,13 dollar AS dan Brent sudah berubah 3,07 dollar AS per barel.

"Pergerakan harga sangat besar dalam perdagangan harian. Penguatan dollar AS pastilah penyebab utama penurunan dan itulah yang menyebabkan WTI terpukul di level 55 dollar AS. Di samping ada aksi ambil untung," kata Presiden Direktur WTRG Economics James Williams, dikutip dari Reuters, Rabu (4/1/2017).

Mata uang dollar membuat ke level tertinggi 14 tahun terhadap sejumlah mata uang paska-rilis data manufaktur November yang menunjukkan aktivitas lebih tinggi dari ekspektasi.

Penguatan dollar AS menyebabkan harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"WTI mengawali perdagangan dengan penguatan yang didukung laporan Kuwait dan Oman yang siap memotong 175.000 barel produksi minyak," kata Presiden Direktur Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch.

Di sisi lain, tanggal 1 Januari secara resmi menandai mulai berlakunya kesepakatan pemangkasan produksi oleh OPEC dan eksportir minyak lain Rusia, sebesar 1,8 juta barel per hari (bph).

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com