Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Mata Uang Terburuk di Asia Tenggara?

Kompas.com - 04/01/2017, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Mata uang peso Filipina dipandang sebagai mata uang dengan kinerja terburuk di Asia Tenggara sepanjang tahun 2016.

Peso diprediksi masih akan mengalami masa sulit sejalan dengan rencana anggaran Presiden Rodrigo Duterte yang diperkirakan bakal mendorong impor sementara kenaikan suku bunga AS bisa menyebabkan arus modal keluar.

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/1/2016), peso diproyeksikan bakal anjlok di tengah pertumbuhan ekonomi Filipina yang mencapai 7 persen dan program infrastruktur pemerintah mendorong permintaan barang dari luar.

ING Groep NV mengestimasikan, tahun ini akan menjadi yang pertama dalam hampir satu dekade di mana jumlah remitansi atau uang yang dikirim warga Filipina dari luar negeri akan lebih rendah dibandingkan defisit perdagangan.

"Ini adalah situasi yang menantang bagi peso dalam beberapa tahun ke depan. Sektor domestik yang sangat kuat membutuhkan impor baik produk konsumer maupun peralatan berat sejalan dengan ekspansi ekonomi dan pergerakan menuju pertumbuhan (ekonomi) yang didorong investasi," ungkap Joey Cuyegkeng, ekonom ING Groep NV di Manila.

Sepanjang tahun 2016, peso sudah melemah 5,2 persen terhadap dollar AS. Cuyegkeng memprediksi, nilai tukar peso akan melemah lebih lanjut sebesar 4,4 persen pada akhir tahu 2017.

Ketidakpastian di tataran internasional, dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS dan kekhawatiran gerakan Presiden Duterte mendekat ke China dipandang Cuyegkeng sebagai risiko bagi investor.

Pada Rabu siang, peso menguat 0,04 persen ke level 49,76 per dollar AS. Sementara itu, indeks bursa saham Filipina menguat 1,8 persen.

Pemerintah Filipina memproyeksikan peningkatan impor sebesar 10 persen pada tahun 2017, dibandingkan peningkatan 4 persen remitansi.

Uang yang dikirim warga Filipina yang bekerja di luar negeri menyumbang sekitar sepersepuluh ekonomi Filipina.

(Baca: Ini Mata Uang Terburuk di Dunia Tahun 2016)

Kompas TV Di Balik Desain Mata Uang Baru Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com