The Fed Diprediksi Naikkan Suku Bunga pada Juni 2017

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para pejabat bank sentral AS Federal Reserve menyatakan, langkah untuk menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) secara gradual merupakan langkah yang tepat.

Hal ini mempertimbangkan sejumlah risiko yang dihadapi ekonomi AS pada tahun 2017 ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/1/2017), salah satu risiko tersebut antara lain peningkatan belanja pemerintah.

Ini merupakan hasil dari prospek kebijakan fiskal yang lebih ekspansif dalam beberapa tahun mendatang.

"Tidak ada yang secara radikal mengubah pandangan kami terkait ke mana langkah The Fed. Saya masih berpikir bahwa kasus yang paling masuk akal adalah kenaikan (FFR) pada bulan Juni," ujar Dean Maki, kepala ekonom di Point72 Asset Management LP.

Para trader juga melihat kemungkinan kecenderungan yang besar bahwa kenaikan FFR pada bulan Juni 2017 pula.

Namun, dalam pernyataan yang dirilis The Fed, bank sentral menyoroti pula terkait ketidakpastian dalam kebijakan fiskal di masa mendatang dan ini begitu alot didiskusikan dalam pertemuan FOMC bulan Desember 2016 lalu.

Presiden terpilih Donald Trump menyatakan janjinya bahwa pemerintahannya akan meningkatkan belanja infrastruktur, memangkas pajak, dan melakukan deregulasi.

Namun, Trump pelit membeberkan rincian tujuan kebijakannya tersebut.

"Partisipan (dalam pertemuan FOMC) menekankan ketidakpastian tentang waktu, ukuran, dan komposisi inisiatif kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi lainnya ke depan, terkait pula bagaimana kebijakan itu akan mempengaruhi agregat permintaan dan penawaran," tulis The Fed dalam pernyataannya.

Setelah lama ditunggu-tunggu, The Fed akhirnya menaikkan FFR sebesar 25 basis poin pada Desember 2016 lalu.

Kemudian, The Fed menaikkan proyeksi kemungkinan kenaikan FFR pada tahun 2017 dari dua kali menjadi tiga kali, menyiratkan keyakinan pada pertumbuhan ekonomi AS.

(Baca: ABN AMRO Prediksi Suku Bunga The Fed Naik Empat Kali pada 2017)