Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan IHSG Diprediksikan Berlanjut, Amati Saham-saham Ini

Kompas.com - 11/01/2017, 08:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Kompas TV Seberapa Kuat Investor Lokal Dominasi Pasar Saham?

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (11/1/2017) diperkirakan melanjutkan tekanan, dengan rentang pergerakan 5.240-5.350.

"Saham-saham yang masih menjadi perhatian diantaranya AALI, ANTM, JPFA, LSIP, BJBR, ISAT, dan TINS," tulis analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi, melalui keterangan tertulis, Rabu.

Pada perdagangan Selasa (10/1/2017), IHSG ditutup turun negatif 6,44 poin (0,12 persen) di level 5.309,92 dengan volume yang cenderung moderat.

Indeks sektor perdagangan dan jasa memimpin pelemahan dengan melemah 0,86 persen. Sedangkan indeks sektor pertanian melonjak 0,72 persen setelah beberapa harga komoditas pertanian mengalami tren positif di awal tahun.

"Data tingkat penjualan ritel tumbuh lebih tinggi YoY di level 10 persen dari 7,6 persen di periode sebelumnya menjadi sedikit penahan tekanan aksi jual investor," kata Lanjar.

Lanjar menambahkan, investor asing pun kembali tercatat net sell sebesar Rp 184,23 miliar.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan kecuali indeks saham Hongkong yang optimistis menguat hampir satu persen, kemarin.

Indeks harga produsen di China meningkat menjadi 5,5 persen year on year (YoY) berbanding 3,3 persen di periode sebelumnya, dan mencatat peningkatan tercepat dalam lima tahun terakhir.

Sedangkan tingkat inflasi turun 2,1 persen YoY dari 2,3 persen di periode sebelumnya.

Sementara itu, Bursa Eropa dibuka melanjutkan tren negatif nya. Kecemasan telah kembali ke pasar di tahun baru menyusul rencana-rencana kebijakan Trump yang membuat nilai tukar dollar AS kembali jatuh di hari kedua dan Pound telah terpukul oleh kembalinya kekhawatiran atas implikasi dari Brexit.

"Minimnya sentimen ekonomi pada perdagangan selanjutnya membuat investor cenderung memperhatikan perkembangan fluktuasi mata uang dan komoditas," kata Lanjar.

Investor akan memperhatikan sentimen saat akan rilis data persediaan minyak mentah di Amerika Serikat dan beberapa spekulasi rencana-rencana kebijakan Trump untuk AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com