Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APB3I Minta Relaksasi Ekspor Konsentrat Berlaku Adil

Kompas.com - 11/01/2017, 08:55 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Erry Sofyan mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat pasca-habisnya waktu izin ekspor seharusnya ‎tidak hanya menguntungkan perusahaan tambang asing saja, namun harus berlaku adil bagi seluruh perusahaan tambang.

‎"Kami menduga kebijakan ini hanya untuk mengakomodir kepentingan pihak tertentu dalam hal ini perusahaan tambang asing‎," kata Erry dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2017).

Menurut Erry, perusahaan tambang asing seperti PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara justru belum menunjukan komitmennya mentaati Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba), terkait kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri dengan membangun fasilitas pengolahan mineral.

"‎Sejauh ini perusahaan tambang tembaga seperti PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (dulu Newmont Nusa Tanggara) belum menunjukkan komitmen membanggun smelter tembaga," terang Erry.

Erry menambahkan, pemerintah seharusnya juga memberi fasilitas insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendukung percepatan pembangunan smelter, serta memberikan kesempatan melakukan ekspor.

"Pemerintah setidaknya memberi kesempatan kepada para pelaku usaha di bidang komoditas mineral untuk membangun smelter namun dengan memberi kesempatan mengekspor dalam jangka waktu tertentu," pungkas Erry.

(Baca: Ini Dampak Negatif Jika Pemerintah Kembali Perlonggar Ekspor Konsentrat)

Kompas TV Freeport Tawarkan 10,64% Saham kepada RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com