Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melemah pada Akhir Perdagangan, IHSG Parkir di 5.301,24

Kompas.com - 11/01/2017, 16:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/1/2017).

Menguatnya harga komoditas menjadi salah satu sumber tenaga IHSG sepanjang hari ini. Namun demikian, aksi ambil untung menyebabkan indeks terjun ke zona merah saat sesi penutupan.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 8,68 poin atau 0,16 persen di posisi 5.301,24. Sebanyak 154 saham diperdagangkan menguat, 141 saham melemah, dan 114 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 10,38 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 5,09 triliun. Net sell investor asing mencapai Rp 86,8 miliar di seluruh pasar dan Rp 42 miliar di pasar reguler.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG di antaranya BUMI  (Rp 368), MYRX (Rp 168), BBRI (Rp 11.800) dan INCO (Rp 3.020). Sementara itu saham-saham yang membebani indeks yakni BMRI (Rp 11.375), TLKM (Rp 3.960) dan BBCA (Rp 15.300).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup menguat seiring dengan naiknya harga komoditas, yang disebabkan oleh data inflasi China. DI sisi lain, harga minyak masih berjuang untuk menguat.

Bursa Hong Kong ditutup naik 0,8 persen dan bursa Sydney menguat 0,2 persen di sesi penutupan. Adapun bursa Tokyo naik 0,3 di akhir perdagangan.

Bursa Seoul juga mengalami kenaikan yakni sebesar 1,5 persen serta bursa Singapura 0,2 persen. Akan tetapi, bursa Shanghai ditutup melemah 0,8 persen di akhir perdagangan.

Adapun nilai tukar rupiah pada sore hari ini mengalami pelemahan. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.319 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com