Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaet Wisatawan dan Investor, KBRI Hanoi Ajak Para Pihak Berpromosi di Vietnam

Kompas.com - 11/01/2017, 19:29 WIB

HANOI, KOMPAS.com - KBRI Hanoi makin gencar mempromosikan Indonesia ke publik di  Vietnam. Berbagai promosi dan model pendekatan dilakukan, salah satunya yang terkini dengan mempromosikan Indonesia melalui sarana LED display

KBRI Hanoi mengajak para pihak, mulai dari pebisnis yang ingin menarik investor Vietnam hingga agen perjalanan yang ingin menarik wisatawan Vietnam, untuk memanfaatkan berbagai sarana promosi tersebut.

Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com, Rabu (11/1/2017), mengatakan, Vietnam menjadi pasar yang penting karena pertumbuhan ekonomi negara ini dalam lima tahun terakhir terus membaik. 

Diharapkan, berbagai sarana promosi yang digunakan KBRI Hanoi, terutama LED display ini, dapat juga menjadi sarana promosi bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang berminat melakukan penetrasi pasar Vietnam dalam memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia.

"Juga bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan biro perjalanan Indonesia untuk menawarkan aneka paket wisata Indonesia di Vietnam," kata Ibnu. Bisa juga kementerian dan lembaga seperti BKPM yang ingin memberikan informasi mengenai daya tarik dan sektor-sektor unggulan investasi di Indonesia.

Selain itu, Vietnam sebagai salah satu negara tujuan wisata yang menarik banyak wisatawan asing, kiranya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu kantong wisatawan yang memiliki potensi besar untuk digarap.

Di banyak negara, LED display sudah termasuk sarana yang biasa. Namun di Hanoi, LED display masih dianggap "barang baru" yang mampu menyedot perhatian warga setempat.

Pilihan KBRI Hanoi dalam menggunakan LED display sebagai sarana promosi Indonesia memperoleh tanggapan baik dari berbagai pihak. 

"Karena LED display tersebut, KBRI Hanoi menjadi model bagi kedubes asing lain di Hanoi khususnya dalam memanfaatkan tekhnologi LED display sebagai sarana promosi Indonesia," kata Ibnu.

Menurut Ibnu, tujuan menggunakan LED display sebagai sarana promosi Indonesia adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat Vietnam secara lebih maksimal, efektif, dan efisien.

Ibnu memandang bahwa di era digital seperti sekarang ini perlu memanfaatkan teknologi yang sesuai agar menarik perhatian dan minat orang untuk melihat dan membaca informasi yang disampaikan.

Selain itu, keberadaan LED display sebagai sarana promosi diharapkan dapat menarik Vietnam yang saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi relatif baik dalam lima tahun terakhir.

"Kami juga mengharapkan Vietnam dapat menjadi salah satu pasar potensial Indonesia dan bisa menjadi penyumbang besar bagi surplus perdagangan Indonesia," kata Ibnu.

Lebih lanjut, Ibnu mengatakan bahwa informasi yang disampaikan melalui LED meliputi pengenalan produk perdagangan, proyek investasi, pengenalan seni, budaya dan pariwisata serta pendidikan.

Sarana ini diharapkan mampu secara maksimal, efektif, dan efisien untuk mempromosikan Indonesia kepada masyarakatan Vietnam. Selanjutnya dapat berdampak terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Vietnam, nilai investasi, dan kunjungan wisatawan Vietnam ke Indonesia.

Setiap harinya diperkirakan ratusan warga negara Vietnam dan warga negara asing yang melewati dan menyaksikan LED display yang dipasang di depan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jalan 50 Ngo Quyen, Hoan Kiem, Hanoi, Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com