Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tegaskan Bakal Ciptakan Lapangan Kerja di AS

Kompas.com - 12/01/2017, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS Donald Trump mengadakan konferensi pers di Trump Tower, New York pada Rabu (11/1/2017) waktu setempat atau Kamis (12/1/2017) waktu Indonesia Barat.

Dalam pidatonya, Trump kembali menegaskan komitmennya untuk menciptakan lapangan kerja di AS. Trump pun bahkan menyatakan bahwa dirinya akan menjadi pencipta lapangan kerja terbesar yang pernah ada.

Ia juga menjamin bahwa dirinya akan bekerja amat keras untuk menciptakan lapangan kerja di AS.

"Saya katakan saya akan menjadi pencipta lapangan kerja terbesar yang pernah diciptakan Tuhan. Saya benar-benar bersungguh-sungguh, saya akan bekerja keras untuk itu," ujar Trump seperti dikutip dari naskah pidatonya.

Trump menyebut, ada banyak yang dibutuhkan untuk penciptaan lapangan kerja secara masif, termasuk sedikit keberuntungan. Akan tetapi, Trump optimistis pihaknya akan bekerja dengan baik.

"Saya rasa kita akan melakukan pekerjaan yang sebenarnya. Saya bangga dengan apa yang telah kita lakukan," sebut konglomerat properti ini.

Trump pun menyinggung pertemuannya dengan CEO Alibaba Jack Ma baru-baru ini. Menurut dia, akan ada hal yang luar biasa terjadi di AS dan berbagai pihak yang telah berkomitmen dengannya sangat antusias.

Pertemuan Trump dengan Ma adalah terkait penciptaan lapangan kerja melalui Alibaba, di mana UKM di AS dapat memanfaatkan platform marketplace Alibaba untuk menjual produknya di China.

Kerja sama ini ditargetkan bakal menyerap tenaga kerja hingga 1 juta dalam lima tahun ke depan.

Kompas TV Donald Trump "Person Of The Year" Versi TIME
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com