Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi IV DPR Persoalkan Rencana Investasi Asing di Pulau Morotai

Kompas.com - 17/01/2017, 19:38 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau Morotai sebagai salah satu destinasi wisata dengan pesona alam yang cukup indah, menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor yang ingin mengeruk keuntungan dari pemanfaatan pulau cantik tersebut.

Namun, persoalan investasi di Morotai menuai masalah akibat kurangnya komunikasi dan perencanaan.

Salah satu contohnya, Sultan Tidore Husain Sjah menyatakan keberatannya soal rencana kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang di pulau Morotai.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR, Andi Akmal saat melakukan rapat kerja dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung DPR, Selasa (17/1/2017).

Menurut Andi, sesuatu hal yang berbau investasi terkait pulau-pulau terpencil harus terlebih dahulu dibahas dan didalami oleh kementerian teknis.

"Sultan Tidore protes, ini pulau Morotai katanya akan dikerjasamakan dengan Jepang. Ini sangat sensitif, jadi saya harap pemerintah jangan bicara sesuatu yang belum begitu jelas," ujar Andi di Gedung DPR, Selasa (17/1/2017).

Andi meminta, Susi Pudjiastuti untuk melakukan pembahasan terlebih dahulu di internal Kementeriannya terkait hal tersebut.

Andi pun meminta Susi untuk bertindak tegas memperjuangkan pulau-pulau yang akan dikerjasamakan dengan negara lain. Karena menurutnya, investasi asing yang masuk perlu dikawal agar kekayaan negara tidak diklaim pemilikannya oleh asing.

"Kita tidak ingin pulau kita ini diperjualbelikan. Saya kira bu Menteri harus tegas memberikan masukan dan arahan sebagai menteri teknis, jangan ada kepentingan politik, tapi kepentingan untuk merah putih kita," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com