Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahana Securities: BI Kemungkinan akan Tahan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 19/01/2017, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahana Securities memprediksi Bank Indonesia akan kembali menahan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan GUbernur (RDG) Kamis (19/1/2017).

Langkah tersebut kemungkinan akan diambil di tengah-tengah adanya tekanan inflasi dari kenaikan tarif listrik dan tekanan dari pasar global menjelang pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump.

Selain itu, pemerintah juga telah menaikkan tarif listrik untuk pelanggan 990 VA yang jumlahnya diperkirakan mencapai 18,8 juta pelanggan pada awal tahun ini.

Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian mengatakan dengan adanya kenaikan tarif ini, diperkirakan akan ada tambahan inflasi pada Januari sebesar 0,15 persen. Sehingga pada akhir 2017, inflasi bisa naik ke level 3,8 persen, naik cukup tinggi bila dibandingkan pencapaian inflasi tahun lalu hanya sebesar 3,02 persen.

''Sebenarnya saat ini adalah fase untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena tekanan nilai tukar dan defisit transaksi berjalan tidak lagi terlalu mengkhawatirkan," kata Fakhrul dalam risetnya yang dirilis Kamis (19/1/2017).

''Namun kelihatannya bank sentral masih mempertahankan suku bunga di level saat ini, untuk melihat perkembangan inflasi setelah kenaikan tarif listrik," tambah Fakhrul.

Demi mendorong pertumbuhan ekonomi saat suku bunga tetap, Bank Indonesia sebenarnya sudah memberikan sinyal akan menggunakan bauran kebijakan makroprudensial, yang telah diumumkan saat perhelatan tahunan Bankers Dinner pada akhir tahun lalu.

BI berencana memberlakukan pembayaran GWM secara rata-rata atau secara teknikal disebut averaging GWM untuk memberi fleksibilitas kepada bank dalam mengatur likuiditasnya mulai pertengahan tahun ini.

Sebelum aturan ini diberlakukan, Bahana memperkirakan Bank Indonesia akan membeberkan detail lebih lanjut tentang GWM untuk meningkatkan gairah bank memberikan pinjaman.

Tahun lalu saja, kredit perbankan hanya tumbuh di bawah 10 persen. Sementara itu untuk 2017, Otoritas Jasa Keuangan menargetkan kredit bank bisa tumbuh sekitar 13 persen.

''Bila ingin kredit tumbuh double digit, perlu ada pelonggaran peraturan GWM dalam bentuk yg sesuai bagi perbankan supaya bank memiliki keleluasaan untuk memberi kredit ditengah-tengah risiko kredit yang belum benar-benar pulih karena masih seretnya perekonomian," ungkap Fakhrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com