Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pasar Ketat, Harga Minyak Naik ke 51,37 Dollar AS

Kompas.com - 20/01/2017, 09:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Kondisi pasar minyak yang cukup ketat telah membuat harga minyak pada perdagangan Kamis (19/1/2017) waktu New York, AS, atau Jumat waktu Indonesia, menguat.

Paparan kondisi pasar minyak yang ketat sudah disampaikan Badan Energi Internasional (IEA) sebelum pemotongan produksi OPEC. 

Pasar minyak semakin ketat meskipun ada pembengkakan pasokan minyak serpih dari Amerika Serikat (AS).

IEA menyatakan, persediaan minyak komersial di negara maju turun dalam empat bulan berturut-turut.

Pada perdagangan Kamis, patokan hargaminyak acuan West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 19 sen menjadi 51,37 dollar AS, setelah di hari sebelunnya turun ke level terendah dalam satu minggu di 50,91 dollar AS per barel.

Sedangkan patokan minyak mentah Brent naik 34 sen menjadi 54,26 dollar AS per barel, setelah sempat anjlok 2,8 persen sehari sebelumnya.

IEA melaporkan, persediaan minyak mentah komersial AS naik 2,3 juta barel dalam sepekan yang berakhir 13 Januari, sebesar 485,5 juta barel. Kenaikan persediaan minyak di AS tersebut jauh di atas ekspektasi penurunan sebesar 342.000 barel.

Data juga menunjukkan peningkatan lebih besar untuk bensin, dan penurunan mengejutkan untuk persediaan sulingan.

"Pada hari ini fokusnya adalah pada gambaran yang lebih besar dan gambar yang lebih positif itu yang membuat harga minyak naik. Gambar yang lebih besar itu termasuk pemotongan pasokan OPEC/non-OPEC dan laporan IEA," kata Scott Shelton, spesialis energi pada ICAP di Durham, North Carolina, dikutip dari CNBC.com, Jumat (20/1/2017).

Harga minyak telah berfluktuasi tahun ini seiring harapan pemotongan produksi oleh OPEC, dan kekhawatiran peningkatan produksi AS yang menghambat upaya pemotongan tersebut.

Kepala IEA Fatih Birol berharap, produksi minyak serpih AS naik 500.000 barel per hari (bph) di 2017 dan akan menjadi rekor baru.

Peningkatan permintaan perlahan membuat pasar minyak global ketat. Namun, analis memperingatkan untuk melihat pengalaman masa lalu yang dialami perusahaan minyak serpih di AS.

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com