Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Bicara tentang 4 Prajurit TNI AL yang Hilang Saat Giring Kapal Asing Pencuri Ikan

Kompas.com - 20/01/2017, 19:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, perang melawan para pelaku illegal fishing belum usai.

Teranyar, 4 prajurit TNI AL hilang saat menggiring kapal ikan asing berbendera Filipina di Perairan Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

"Bulan Desember (2016) lalu, kita kehilangan prajurit-prajurit TNI kita yang sampai hari ini belum diketahui apakah mereka selamat atau hilang, kita tidak tahu dan masih mencari tahu," ujar Susi saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Jakarta, Jumat (20/1/2017).

Menteri nyentrik asal Pangandaran, Jawa Barat, itu menuturkan, penegakan hukum terhadap pelaku illegal fishing memang sudah memberikan dampak positif karena ikan kini kian melimpah.

Namun, ia mengingatkan bahwa pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang tidak sedikit. Sebab kenyataannya, para pelaku illegal fishing itu belum habis.

Terlebih lagi, kata Susi, para pelaku illegal fishing bukan hanya menjarah laut Indonesia, melainkan juga sudah melakukan aksi kekerasan terhadap para prajurit TNI AL yang sedang bertugas.

"Apa yang terjadi kepada 4 prajurit kita seharusnya menyadarkan kita, di laut sana penegakan hukum jauh dari sempurna," kata Susi.

Sebelumnya, kapal ikan asing (KIA) FB Nurhana yang berbendera Filipina dan mengangkut empat kru TNI AL dan tiga anak buah kapal (ABK) Filipina hilang saat melakukan perjalanan ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Melonguane di Talaud, Sulawesi Utara.

KIA FB Nurhana ditangkap oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang-635 yang dikomandoi Mayor Laut Agus Susatya yang tergabung dalam Operasi Siaga Yudha-16 saat melaksanakan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina, 15 Desember 2016 lalu.

Saat pengejaran, penangkapan, dan penyelidikan dilakukan, KIA FB Nurhana yang memuat 24 WNA Filipina ternyata tidak membawa dokumen yang lengkap.

"Kapal itu kemudian dikawal, 21 orang kru mereka dipindahkan ke kapal kita, yang tinggal di kapalnya itu sendiri tiga orang, kemudian kita menempatkan tim kawal kita empat orang," ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Darwanto.

Perjalanan itu, menurut Darwanto, awalnya aman dan lancar. Namun, saat cuaca buruk, komunikasi terputus. KRI Layang-635 kemudian mengejar ke posisi tim kawal, tetapi KIA FB Nurhana tidak ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com