Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengomel, Trump Ancam Perusahaan AS yang Pindahkan Pabrik ke Luar Negeri

Kompas.com - 24/01/2017, 10:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bakal memangkas regulasi dan pajak secara masif. Akan tetapi, ia juga akan memberlakukan pajak yang sangat tinggi bagi perusahaan-perusahaan yang memindahkan pabriknya keluar dari AS.

“Yang harus Anda lakukan adalah tetap di sini (AS),” kata Trump kepada para pemimpin bisnis di Gedung Putih seperti dikutip dari BBC, Senin (23/1/2017).

Trump pun menyatakan pemerintahannya akan memangkas regulasi secara masif, namun aturan yang diberlakukan bersifat protektif. Ia pun berjanji menurunkan pajak korporasi dari 35 persen menjadi antara 15 sampai 20 persen.

Akan tetapi, Trump menyatakan bakal mengenakan pajak yang sangat tinggi bagi produk-produk buatan asing.

Pernyataan-pernyataan tersebut dilontarkan Trump saat melakukan pertemuan dengan CEO dari 12 perusahaan, seperti Dow Chemical, Lockheed Martin, Under Armour, Whirlpool, Tesla, dan Johnson & Johnson.

Pertemuan itu dilangsungkan Trump pada hari pertamanya bekerja di Gedung Putih. Setelah melakukan pertemuan dengan para pimpinan dunia usaha, pada siang harinya Trump mengadakan pertemuan dengan para pimpinan pekerja.

Sejak memenangkan pemilihan presiden AS, Trump telah mengomel kepada perusahaan-perusahaan yang memindahkan pabriknya ke luar negeri. Ia mengancam bakal mengenakan pajak yang tinggi terhadap produk buatan non-AS atau perusahaan yang memindahkan produksinya keluar dari AS.

Pekan lalu, Trump menyatakan pada hari pertamanya menjabat Presiden, ia akan mulai meneken dan bekerja untuk AS. Selain itu, ia juga berjanji bahwa ia akan membuat perjanjian dan kesepakatan besar untuk AS.

Beberapa perjanjian yang akan dirombak oleh Trump adalah Kemitraan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang kabarnya akan dibatalkan. Pasalnya, menurut Trump, pakta perdagangan dengan Kanada dan Meksiko membuat lapangan kerja di AS terampas.

Selain itu, media-media di AS juga mewartakan bahwa Trump akan segera meneken aksi eksekutif untuk mengeluarkan AS dari Kerja Sama Trans-Pasifik (TPP) yang beranggotakan 12 negara.

Kemitraan ini diinisiasi presiden Barack Obama untuk memperkuat kebijakan AS di Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com