Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Jagung di Kawasan Pertanian Modern Lamongan Capai 10 Ton Per Ha

Kompas.com - 25/01/2017, 06:43 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Kawasan jagung modern di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur mampu mencatatkan produktivitas 10 ton per hektar dari sebelumnya 5,8 ton per hektar.

Dalam panen raya yang digelar Selasa (24/1/2017) petugas mencatat rata-rata produktivitas jagung jenis hibrida di kawasan tersebut mencapai 10,6 ton per hektar.

“Ada 11 varietas jagung hibrida yang diuji coba, dengan lima varietas di antaranya adalah jenis unggulan. Kelima varietas unggulan ini menghasilkan produktivitas paling rendah 8 ton, dan yang tertinggi bisa mencapai 12,71 ton per hektar,” tutur Bupati Lamongan Fadeli di sela acara panen raya, Selasa (24/1/2017).

Melihat hasil yang dicapai, Fadeli mewakili Pemkab Lamongan menyatakan, siap membuka diri bagi petani lain yang ada di Indonesia untuk belajar di kawasan tersebut, yang nantinya bisa diterapkan di seluruh lahan yang ada di Indonesia.

“Menteri Pertanian jika ingin mencarikan lokasi buat petani di Indonesia untuk belajar metode budidaya jagung secara modern, sekarang tidak perlu sulit-sulit lagi. Petani Indonesia bisa difasilitasi untuk belajar ke sini (Lamongan),” sambungnya.

Dia juga coba menepis kekhawatiran para petani mengenai sulitnya menjual hasil panen jagung ketika produksinya nanti melimpah. Hal ini karena dalam waktu dekat akan berdiri pabrik pengolahan pakan ternak yang berdiri di Lamongan, yang siap menampung hasil panen jagung para petani.

“Selain itu, banyak pihak yang sudah memberikan garansi bisa menampung berapapun jagung hasil panen para petani Lamongan untuk disimpan di pergudangan miliknya,” tegas Fadeli.

Peneliti utama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur Muhammad Cholil Mahfud menambahkan, kawasan jagung modern tersebut belum tentu akan berhasil mencapai produktivitas 10 ton per hektar tanpa ada perhatian dari Pemkab setempat.

“Bahkan sejak kawasan jagung ini diresmikan, Pak Bupati sudah 18 kali ke sini hanya untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar,” kata Cholil, yang selama ini menjadi pendamping di kawasan jagung modern.

Melihat keberhasilan uji coba yang dilakukan, Pemkab Lamongan pun bersiap meluncurkan kawasan percontohan serupa di beberapa tempat. Dengan bakal diterapkan pada lahan yang lebih luas, menjadi 10.000 hektar di 12 kecamatan yang ada di Lamongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com