Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Pengadaan Diteken, Jonan Minta Jajarannya Paham Pekerjaannya

Kompas.com - 26/01/2017, 15:12 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta staff beserta jajarannya untuk memahami setiap detail-detail pekerjaan yang dibidanginya.

Permintaan mantan Menteri Perhubungan ini pun bukan tanpa alasan. Hal ini seiring dengan ditandatanganinya kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2017 tahap I. Kontrak terdiri dari total sebanyak 134 paket senilai Rp 284 miliar.

"Di dalam pembahasan paket 2017 saya tidak ikut, karena saya baru di ESDM. Tapi saat membahas paket 2018 nanti saya ingin semua pembahasan dibahas secara detail sampai mengetahui berapa harga mur yang digunakan. Kalau ditanya enggak bisa jawab, saya suruh belajar ulang. Kalau enggak hafal juga, saya suruh cari pekerjaan lain saja," ujar Jonan di Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini juga mengatakan, dirinya akan secara langsung menanyakan detail-detail pengerjaan kontrak agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya.

"Berapa harga proyeknya? Kenapa harganya segini? Kenapa kalau pakai baterai, merk baterai apa? Itu semua harus bisa jawab," terangnya.

Sekadar informasi, Kementerian ESDM pada hari ini menggelar penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2017 tahap I. Adapun total paket sebanyak empat kontrak pilihan dan 130 kontrak dengan nilai Rp 284 miliar.

Untuk empat paket pilihan, ditujukan untuk kontrak kepada Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM untuk proyek pembangunan PLTS terpusat di Nusa Tenggara Timur dengan nilai Rp 31,2 miliar dan Badan Pengembangan SDM untuk proyek pengadaan makanan di Jawa Tengah senilai Rp 5,8 miliar.

Kemudian untuk Litbang ESDM untuk proyek injeksi CO2 di Sulawesi Selatan sebesar Rp 4,47 miliar dan Badan Geologi ESDM untuk proyek mobilisasi peralatan pengeboran di Alor NTT dengan nilai Rp 1,48 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com