Jelang Akhir Pekan IHSG Berpotensi Menguat, Amati Saham-saham Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (27/1/2017) diperkirakan bergerak variatif cenderung menguat, dengan rentang pergerakan 5.255-5.350.

"Saham-saham yang masih layak menjadi perhatian investor diantaranya AALI, BBCA, BBNI, INCO, PGAS, BJBR, INAF, PTPP, dan TINS," tulis analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi melalui keterangan tertulis, Jumat.

Menurut Lanjar, minimnya sentimen di akhir pekan serta menyambut Imlek membuat pergerakan di akhir pekan cenderung sepi dan mengikuti bursa regional.

"Investor hanya akan menanti data produk domestik bruto AS yang rilis pada malam hari dengan ekspektasi naik signifikan menjadi 2,1 persen dari 1,4 persen di periode sebelumnya," imbuhnya.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 5.317,63 atau naik 23,85 poin atau sebesar 0,45 persen dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

"Nilai tukar rupiah yang menguat menjadi salah satu katalis meskipun tertahan oleh data penanaman modal asing," ujar Lanjar.

Data penanaman modal asing melambat cukup signifikan pada kuartal-IV sebesar 2,1 persen dari 7,8 persen di periode sebelumnya.

Lanjar menambahkan, indeks sektor industri dasar menjadi penopang penguatan seiring gencarnya pemerintah kembali menggalakan infrastruktur jalan.

"Investor asing kembali optimis dengan melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 229,05 miliar," kata Lanjar.

Bursa Asia dan Eropa

Sementara itu mengiringi penguatan ekuitas dunia, mayoritas bursa di Asia ditutup menguat signifikan di atas satu persen.

Hal itu terjadi seiring optimisme investor yang condong kepada aset berisiko setelah indeks Dow Jones tembus 20.000 untuk pertama kali.

"Saham sektor keuangan memimpin penguatan dan harga aset haven memperpanjang penurunan dua hari berturut-turut," kata Lanjar.

Selain indikasi positif pada ekuitas atas kebijakan Donald Trump, investor pun menjadi lebih optimistis dengan pendapatan perusahaan yang meningkat di atas ekspektasi.

Penguatan juga terjadi di Bursa Eropa. Data survei tingkat kepercayaan konsumen di Jerman naik di atas ekspektasi di level 10,2 dari 9,9.

Data produk domestik bruto Inggris terlihat stabil di level 2,2 persen tahunan (yoy). Akan tetapi penantian investor terhadap laporan kinerja perusahaan di Eropa menjadi penahan laju penguatan.