Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Tanjung Priok Jadi Hub Internasional, Biaya Logistik Akan Turun

Kompas.com - 30/01/2017, 15:25 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) Elvyn G Masassya membeberkan berbagai manfaat bila Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional. Salah satunya, akan terjadi konsolidasi kargo di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dengan adanya konsolidasi kargo di Tanjung Priok, maka kegiatan ekspor dari berbagai daerah tidak perlu melalui Singapura. Selama ini, konsolidasi kargo kegiatan ekspor dari berbagai daerah Indonesia dilakukan di Singapura.

"Jadi barang-barang dari daerah tidak perlu ke Singapura kalau mau pergi ke Osaka atau Taiwan. Tapi dikonsolidasikan dulu di Tanjung Priok. Dengan cara ini, rute pelayaran itu menjadi lebih efisien, lebih efektif. Khususnya untuk daerah di Pulau Jawa dan Sumatera," ujar Elyvn saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Senin (30/1/2017).

Dengan begitu, terang Elvyn, akan ada penghematan biaya dalam kegiatan ekspor jika melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Dirinya mengungkapkan para eksportir bakal hemat Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.

"Setelah kita simulasikan, rata-rata bisa lebih murah Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta via Tanjung Priok. Poinnya kan adalah yang penting cost logistic turun, ada kargo konsolidasi sehingga kapal besar bisa masuk," jelasnya.

Dirinya pun berharap penunjukkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional bisa terjadi pada semester II tahun 2017. Saat ini, kata dia, terdapat tiga perusahaan pelayaran (shipping line) yang berminat mendukung kegiatan ekspor tersebut.

"Kita harapkan semester II 2017 sudah terimplementasi," tandasnya. Penunjukkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 901 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) yang telah ditetapkan pada 30 Desember 2016.

RIPN tersebut menjelaskan kebijakan pemerintah yang menetapkan fungsi Pelabuhan Tanjung Priok (bersama dengan Pelabuhan Patimban secara komplementer) sebagai pelabuhan hub internasional peti kemas tergolong tepat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com