Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Muamalat Incar 750 Nasabah Prioritas Tahun Ini

Kompas.com - 30/01/2017, 22:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk baru saja secara resmi meluncurkan Muamalat Prioritas. Ini adalah layanan premium dengan konsep syariah yang disediakan perseroan untuk segmen nasabah menengah ke atas.

Direktur Konsumen dan Bisnis Ritel Bank Muamalat Purnomo B Soetadi mengungkapkan, sebenarnya perseroan telah melakukan soft launching layanan Muamalat Prioritas sejak Oktober 2016 silam. Akan tetapi, saat itu perseroan yang lebih banyak melakukan pendekatan kepada nasabah.

Pada tahun 2017 ini, Purnomo mengaku perseroan serius menggaet nasabah untuk bisa menjadi nasabah prioritas. Bank Muamalat pun sudah mendeteksi nasabah-nasabah yang layak untuk diakuisisi menjadi nasabah prioritas.

"Dari 4 juta nasabah Bank Muamalat, yang layak menjadi nasabah prioritas ada sekitar 750 nasabah. Itu sasaran kami," kata Purnomo di Muamalat Tower, Senin (30/1/2017).

Purnomo mengungkapkan, Bank Muamalat menargetkan 750 nasabah tersebut seluruhnya bisa resmi menjadi nasabah prioritas nasional. Ratusan nasabah dengan dana besar tersebut berlokasi di Jakarta. Namun demikian, Purnomo mengaku pihaknya tidak akan hanya melayani nasabah prioritas di Jakarta.

Ke depan, perseroan akan merambah layanan prioritasnya ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar. "Nasabah yang ada di luar Jakarta bisa jadi nasabah prioritas, mereka akan dapat kartu yang sama dan benefit yang sama. Tetapi, kalau mereka mau memanfaatkan safe deposit box (SDB) dan lounge baru ada di Jakarta," tutur Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com