Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starbucks Tegaskan Bakal Rekrut Pengungsi dan Imigran

Kompas.com - 31/01/2017, 08:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com – Pendiri dan CEO jaringan gerai kopi terbesar di dunia Starbucks Howard Schultz menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan merekrut sebanyak mungkin pengungsi sebagai pegawai.

Ini dituangkan Schultz dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh pegawai sebagai respon atas perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump untuk melarang aktivitas bepergian ke AS bagi warga dari tujuh negara mayoritas Muslim.

“Kita hidup dalam masa yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Schultz dalam memo tersebut seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (31/1/2017).

Schultz pun membuat daftar beberapa tindakan yang akan dilakukan Starbucks untuk memperkuat kembali keyakinan terhadap seluruh mitra Starbucks di seluruh dunia. Salah satu rencana yang akan dilakukan Schultz adalah proposal perekrutan pengungsi.

Proposal ini akan dimulai dengan fokus pada orang-orang yang pernah bekerja sama dengan tantara AS sebagai penerjemah dan tenaga pendukung personil.

Schultz juga menegaskan kembali dukungan Starbucks terhadap program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) yang membantu para imigran tak berdokumen resmi yang dibawa ke AS saat kanak-kanak untuk memperoleh surat izin mengemudi, menuntut ilmu di perguruan tinggi, dan memperoleh pekerjaan.

Program DACA dibentuk oleh mantan presiden Barack Obama pada tahun 2012 melalui perintah eksekutif.

Schultz pun menyatakan pihaknya siap membantu dan mendukung konsumen dan mitra di Meksiko beserta keluarganya ketika sanksi perdagangan, pelarangan imigrasi, dan perpajakan berdampak pada usaha mereka.

“Kami ada di bisnis ini untuk menginspirasi dan mendukung semangat insani, satu orang, satu cangkir, dan satu lingkungan dalam satu waktu. Ini tidak akan berubah, saya jamin itu,” jelas Schultz.

Schultz adalah salah satu petinggi bisnis AS yang keberatan dengan larangan imigrasi yang diterapkan Trump.

Sebelumnya, CEO General Electric Jeff Immelt juga menulis memo bagi para pegawainya tentang keprihatinannya atas perintah itu, sekaligus menyatakan bahwa GE memiliki banyak pegawai yang berasal dari negara-negara yang disebut dalam aturan baru Trump tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com