Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Goldman Sachs Kecam Kebijakan Imigrasi Trump

Kompas.com - 31/01/2017, 09:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – CEO raksasa perbankan AS Goldman Sachs Lloyd Blankfein menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung kebijakan larangan imigrasi yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

Dalam pesan suara yang dikirimkan Blankfein kepada seluruh pegawai, Blankfein menyebut kebijakan itu bisa menimbulkan disrupsi bagi bank yang melantai di Wall Street itu.

“Ini bukan kebijakan yang kami dukung,” ungkap Blankfein seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (31/1/2017).

Pernyataan Blankfein tersebut menyusul protes dan kebingungan terkait larangan bagi warga tujuh negara Muslim untuk datang ke AS. Selain itu, Trump juga membekukan program visa pengungsi yang diberlakukan AS.

“Saya menyadari adanya potensi disrupsi, khususnya bagi beberapa di antara kita dan keluarga mereka,” ungkap Blankfein.

Layaknya perbankan global lainnya, Goldman Sachs memiliki eksistensi yang cukup signifikan di kawasan Timur Tengah. Bank ini memiliki kantor di Israel, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, di mana negara-negara itu terbebas dari larangan imigrasi Trump.

Meskipun demikian, Blankfein menyatakan pihaknya akan berupaya untuk meminimalisir disrupsi sebisa mungkin. Selain itu, Goldman Sachs juga akan fokus mendukung para kolega dan keluarganya yang kemungkinan terdampak kebijakan Trump tersebut.

Dalam pesannya, Blankfein juga menegaskan kembali prinsip-prinsip yang dipegang teguh oleh Goldman Sachs. Ia menyatakan, perseroan mengedepankan pentingnya kebhinnekaan.

“Kita harus menarik, memotivasi, dan membina orang-orang dari banyak latar belakang dan perspektif. Berada dalam keberagaman bukan pilihan, ini yang harus kita lakukan. Sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk memikirkan hal ini,” jelas Blankfein.

Goldman Sachs adalah salah satu perusahaan besar AS yang mengecam kebijakan imigrasi Trump. Kecaman terbesar datang dari industri teknologi Silicon Valley, seperti Lyft, Google, dan Airbnb.

Selain itu, Starbucks pun berencana merekrut 10.000 pengungsi dalam lima tahun sebagai respon atas kebijakan Trump.

CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon pun menyatakan terus berkomitmen terhadap orang-orang yang terdampak kebijakan itu yang merupakan pegawai pada bank tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com