JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), emiten pengembang properti, mencatatkan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sepanjang 2016 sebesar Rp 6,3 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh penjualan produk residensial dan penjualan lahan.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan, penjualan residensial di 2016 berkontribusi Rp 3,6 triliun atau sebesar 58 persen dari total pendapatan pra-penjualan BSDE.
Hermawan juga menyebutkan, dari sisi jumlah unit residensial yang telah dijual, terdapat kenaikan penjualan sebesar 15 persen.
"Kami melihat ada perbaikan permintaan residensial pada kuartal terakhir tahun lalu. Dengan pulihnya daya beli masyarakat yang diikuti dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, kami berharap tren positif ini dapat berlanjut pada 2017," kata Hermawan seperti dikutip dari keterbukaan informasi perseroan, Selasa (31/1/2017).
Bumi Serpong Damai juga mencatatkan penjualan produk strata title sebesar Rp 390 miliar dan produk ruko sebesar Rp 985 miliar. Sementara itu, penjualan lahan juga mengalami peningkatan dari Rp 608 miliar pada 2015 menjadi Rp 1,25 triliun pada 2016.
Kenaikan tersebut didorong oleh penjualan lahan untuk proyek joint venture antara BSDE dan perusahaan asal Jepang, Mitsubishi Corporation, untuk menggarap lahan seluas 19 hektar.
Adapun dari sisi sebaran proyek, BSD City di Serpong berkontribusi 73 persen terhadap total pra-penjualan BSDE.
Posisi selanjutnya ditempati Nava Park di BSD City sebesar 7 persen, Grand Wisata di Bekasi 5 persen, dan Kota Wisata di Cibubur 4 persen.
Lalu ada Taman Banjar Wijaya di Tangerang dengan 4 persen dan sisanya 7 persen berasal dari proyek Legenda Wisata di Cibubur, Grand City di Balikpapan, Taman Permata Buana di Jakarta, dan Element Rasuna Jakarta CBD.