Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSSK Waspadai Risiko Arah Kebijakan AS

Kompas.com - 03/02/2017, 17:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memperkirakan perkembangan ekonomi secara umum dan stabilitas sistem keuangan akan lebih baik dan stabil pada 2017. Namun bukan berarti tidak ada ancaman.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, KSSK mewaspadai adanya risiko eksternal yang akan berimbas ke ekonomi nasional. Risiko itu terkait arah kebijakan Amerika Serikat (AS) di bawah komando Donald Trump.

"(Ada risiko) dari pasar keuangan global yang dipengaruhi ketidakpastian arah kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah AS," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu usai rapat KSSK di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Trump mulai merealisasikan sejumlah janji kampanyenya yang dinilai kontroversial dan menimbulkan ketidakpastian. Salah satu kebijakannya yaitu menandatangani surat perintah keluarnya AS dari keanggotaan perjanjian perdagangan Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP).

Dunia masih menunggu arah kebijakan lain yang akan ditempuh AS secara menyeluruh terkait persoalan ekonomi. Sebab kebijakan ekonomi Negara Paman Sam itu akan berpengaruh kepada negara-negara lain.

Salah satu kebijakan yang ditunggu yaitu realisasi rencana Bank Sentral AS The Fed menaikkan suku bunga acuannya. "Rencana itu yang berpotensi untuk menimbulkan tekanan terhadap arus modal dan nilai tukar," kata Ani.

Selain itu, KSSK juga masih mencermati risiko ekonomi di dalam negeri yang berpotensi membesar yakni melambungnya inflasi akibat naiknya sejumlah harga yang diatur pemerintah dan defisit anggaran pada 2017.

"Di sisi lain, KSSK memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan akan lebih baik dibanding tahun lalu, seiring dengan perbaikan proyeksi dan pertumbuhan ekonomi," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com