Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Kebutuhan Haji, Arab Saudi Impor Rempah dari Indonesia

Kompas.com - 04/02/2017, 17:00 WIB

JEDDAH, KOMPAS.com – Komoditas bahan makanan dan minuman (mamin), khususnya rempah-rempah, mempunyai pangsa yang sangat besar di Arab Saudi. Permintaan komoditas rempah-rempah dari Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan hingga 51,17 persen di 2016.

Negeri para mullah ini harus mencukupi kebutuhan jamaah haji dan umroh yang selalu datang dalam jumlah besar setiap tahun.

Demikian disampaikan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan setelah melakukan kunjungan bisnis Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah ke perusahaan Salem Bin Mahfooz akhir Januari lalu.

“Komoditas rempah-rempah memiliki pangsa pasar yang sangat besar di Arab Saudi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang diolah Kemendag, rempah-rempah merupakan komoditas potensial yang diekspor ke Arab Saudi dengan pertumbuhan ekspor sebesar 51,17 persen,” jelas Gunawan melalui rilis ke Kompas.com, Jumat (3/2/2017).

Gunawan menambahkan, pada 2015, ekspor rempah-rempah Indonesia ke Arab Saudi sampai Oktober mencapai 7,72 juta dollar AS. Pada bulan yang sama di 2016, ekspornya melebihi target penjualan 2015 dengan capaian senilai 9,04 juta dollar AS atau meningkat sebesar 17,09 persen.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI untuk Jeddah Muhamad Hery Saripudin menyampaikan, ada 4 (empat) hal yang harus dipenuhi agar komoditas nonmigas Indonesia, khususnya bahan mamin, dapat berkompetisi di Arab Saudi.

Keempat hal tersebut yaitu harga yang kompetitif, kecukupan suplai, lulus uji Saudi Accreditation and Standardization Organization (SASO) dan Saudi Food and Drug Authority (SFDA,) serta memenuhi persyaratan produk halal.

Salem Bin Mahfooz merupakan salah satu perusahaan importir rempah-rempah dari Indonesia.

Perusahaan ini akan melakukan ekspansi pasar bahan mamin dari Indonesia yang sudah mendapatkan conformity assessment dari pemerintah Arab Saudi.

Bahan mamin tersebut akan diekspor kembali ke negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) dan di Afrika, seperti Sudan, Sinegal, Maroko, dan Tunisia.

Dalam kunjungan bisnis tersebut, pihak Salem Bin Mahfooz sangat antusias untuk menambah impor bahan mamin dari Indonesia, seperti minyak goreng; kopi; dan mamin olahan.

Permintaan berbagai rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga juga cukup besar.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pemilik perusahaan, Salem Bin Mahfooz mengimpor cengkeh dari Indonesia sebanyak 45 kontainer senilai lebih dari Rp 119 miliar setiap tahunnya.

Kompas TV Dampak Aturan Ekspor ke Perusahaan Tambang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com