Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bunga Rafflesia, Rhenald Kasali "Blusukan" ke Tengah Hutan

Kompas.com - 05/02/2017, 09:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar manajemen dari Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, adalah salah satu penggemar puspa langka Indonesia, Rafflesia arnoldii.

Bahkan, dia rela untuk blusukan ke habitat aslinya di tengah hutan Bengkulu untuk melihat secara langsung bunga ini mekar pada awal Februari 2017.

Rhenald tak mau menyia-nyiakan waktu untuk bisa melihat bunga itu mekar karena umur bunga yang pendek, yakni 5-7 hari. Setelah itu, bunga akan layu dan mati.

Begitu mendapatkan pesan singkat dari salah satu relawan penjaga hutan jaringan Rumah Perubahan di Bengkulu, Holidin, Rhenald langsung bergegas ke Bengkulu.

Relawan penjaga hutan itu adalah tujuh kakak beradik, yang mencurahkan perhatiannya untuk kelestarian bunga langka di wilayah ini.

Sampai di Bengkulu, dia bersama beberapa relawan harus menempuh perjalanan yang menantang di pegunungan Bukit Barisan. Rombongan kemudian berhenti di perbatasan Bengkulu Tengah-Kepahiang untuk selanjutnya memasuki hutan.

"Sekitar pukul 10.30 pagi itu, matahari cerah setelah disapu hujan sehari sebelumnya. Begitu turun, kami disambut suara siamang yang bersahut-sahutan dari dalam hutan," kata Rhenald kepada Kompas.com, Sabtu (5/2/2017).

dok. Pribadi Rhenald Kasali bersama dengan bunga Rafflesia arnoldii tengah mekar di tengah hutan Bengkulu

Rhenald bersama rombongan kemudian menyusuri hutan, masuk ke dalam sekitar setengah kilometer. Jalan yang dilalui juga cukup berat, turun naik, menyusuri anak sungai, hutan tanaman kemenyan, dan bambu.

Setelah berjalan sekitar 40 menit, Rhenald Kasali dan tim sampai pada lokasi bunga Rafflesia arnoldii yang eksotis itu.

"Saya bersyukur, hari itu bisa menyaksikan puspa langka Indonesia itu mekar di tempat aslinya, meski setelah itu saya harus ngos-ngosan naik ke atas dan dengan dengkul yang lemas," katanya.

Rhenald mengapresiasi orang yang mendedikasikan dirinya untuk merawat puspa langka ini tanpa pamrih.

"Di tangan tujuh kakak beradik, bunga-bunga langka ini terawat baik dan selamat dari para penjarah hutan," kata Rhenald.

Rhenald Kasali selama ini cukup memberikan perhatian terhadap bunga-bunga langka di Indonesia.

Di Rumah Perubahan yang didirikannya, terdapat berbagai jenis koleksi bunga langka, yang salah satunya adalah bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum). Bunga ini pernah mekar sempurna pada minggu pertama Februari 2016. Bunga tersebut mekar pertama kalinya setelah 10 tahun ditanam.

Selain itu, Rumah Perubahan juga mengoleksi jenis Gigaz, Murelis, dan Variabilis. Jenis Murelis yang ukurannya kecil (tetapi berwarna indah) sudah biasa berbunga.

Untuk jenis Murelis ini Rumah Perubahan memiliki koleksi yang berasal dari Lombok, Pulau Buru, Aceh, dan Jawa Barat, sedangkan Titanum dan Gigaz berasal dari Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com