Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 10.000 e-Warung Siap Edarkan Bantuan Pangan

Kompas.com - 07/02/2017, 06:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah segera menyalurkan subsidi pangan untuk 1,4 juta masyarakat penerima secara non tunai.

Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial mengatakan, saat ini sudah ada 9.782 e-warung dan agen yang siap melayani pembelian kebutuhan masyarakat penerima bantuan tersebut.

Jumlah tersebut, melebihi 1.400 e-warung yang menjadi kebutuhan minimal untuk menunjang pemanfaatan subsidi pangan bagi 1,4 juta keluarga kurang mampu. "Sudah banyak," katanya di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Meskipun sudah banyak, pemerintah berencana menambah kembali jumlah agen penyalur. Upaya tersebut sebagai antisipasi atas peningkatan penyaluran subsidi pangan pada 2018. Khofifah mengatakan, dalam rencana kerja pemerintah tahun 2018 jumlah penerima bantuan subsidi pangan akan ditingkatkan menjadi 10 juta keluarga penerima.

Muliaman D Haddad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pemerintah juga memberdayakan para pedagang di pasar untuk ikut serta menjadi agen. Mereka akan diberi pendampingan agar bisa menjadi agen untuk menjadi tempat pemanfaatan subsidi pangan.

Selain itu, pemerintah juga akan bentuk agen baru. "Itu akan dilihat syarat administrasinya, tapi poinnya akan dipermudah," katanya.

Pemerintah memutuskan untuk mengubah penyaluran bantuan beras untuk masyarakat kurang mampu. Bantuan yang dulu diberikan dalam bentuk beras, sekarang secara bertahap akan diubah menjadi dalam bentuk subsidi pangan yang disalurkan secara non tunai.

Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan mengatakan, langkah tersebut untuk mengatasi masalah ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran tersebut. "Selama ini dari hasil kajian KPK memang banyak masalah, dari sisi jumlah, kualitas, dan lain sebagainya, makanya diperbaiki," katanya.

Khofifah mengatakan, selain memperbaiki penyaluran langkah tersebut juga dilakukan untuk memberdayakan masyarakat. "Untuk e-warung penerima program keluarga harapan misalnya, saat pengepakan satu bungkus beras misalnya dapat Rp 300 per bungkus dari Bulog, dengan upaya ini diharapkan mereka bisa lebih berdaya," katanya. (Agus Triyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com